Skripsi penciptaan karya produksi ini penulis membahas mengenai gaya bahasa eufemisme dan kiasan dengan metode story telling dalam penulisan naskah feature televisi. Penulis menjelaskan sebuah sanggar yang berada di desa Tepus, Gunung Kidul yang dibangun untuk memfasilitasi anak-anak yang putus sekolah. Penerapan gaya bahasa eufemisme dan kiasan dengan metode story telling, bertujuan agar penonton lebih mudah menerima pesan yang disampaikan dan terhanyut secara emosional. Sebagai penulis naskah, penulis menghasilkan naskah yang membuat penonton dapat merasa terhibur oleh emosi yang disajikan, dan juga mendapatkan pesan positif mengenai kepedulian kepada anak-anak yang kurang beruntung.//yn