Skripsi penciptaan karya produdksi feature televisi ini membahas tentang sebuah desa yang tidak boleh tidur dengan menggunakan kasur kapuk randu, dan masih mempercayai mitos yang berkembang di desa tersebut. Penulis dalam pembuatan karya ini berperan sebagai penulis naskah dengan menerapkan gaya bahasa. Gaya bahasa yang digunakan adalah hiperbola dan pleonasme, gaya bahasa tersebut digunakan dalam naskah host, dialog dan narasi. Gaya bahasa pleonase untuk menegaskan sebuah kata pada naskah agar informasi tersampaikan dengan jelas. Gaya bahasa hiberbola membuat kesan dramatisir sehingga penonton menjadi tertarik. Penciptaan naskah melalui beberapa tahapan, diawali dengan menentukan ide, mencari informasi melalui studi pustaka, wawancara dan observasi dituangkan dalam bentuk tertulis berupa sinopsis, treatment, narasi dan fullscript. //ir