Produksi program dokumenter “Seni Tari Jathilan” ini
membahas tentang perkembangan kesenian tari jathilan dari dulu hingga sekarang.
Ide pembuatan dokumenter ini diperoleh melalui survey di masyarakat umum, penelitian di museum kebudayaan, dan
wawancara dengan penggiat jathilan. Penulis dalam pembuatan karya ini berperan
sebagai penata cahaya menerapkan teknik
penataan cahaya, yaitu: 1) teknik three
point of light, untuk menghasilkan gambar berdimensi pada sebuah objek; 2) teknik
low key light, untuk menunjukkan
karakter sebuah objek dengan hasil cahaya gelap terang dengan memfokuskan
penonton pada objek yang ingin ditunjukkan informasinya; 3) teknik upstage cross lighting, untuk
menimbulkan kesan cerah yang sempit dan lebih terfokus pada wajah objek
sekaligus menjadi back light. Dengan
penggunaan teori-teori tersebut akan menghasilkan gambar yang berdimensi,
berkarakter, dan terfokus pada objek yang dituju. //ir