Penciptaan karya produksi drama televisi “Pas
Laundry” ini menceritakan Bejo dan masyarakat Jogja yang berupaya menghadapi
realita dilingkungan mereka tentang keadaan air tanah yang semakin lama
berkurang dampak dari pembangunan hotel yang massif, di kampong mereka. Penulis
dalam pembuatan karya ini berperan sebagai penata kamera, menciptakan gambar
yang dinamis untuk mendapatkan teknik pergerakan kamera yang dramatis sesuai
naskah, menggunakan teknik simple shot, complex shot dan developing dalam
pergerakan kamera. Pengambilan gambar menggunakan fasilitas kamera Mirroles dan dukungan
lensa wide, fix dan tele serta
menggunakan slider, cam rig, puller focus,
tripod dan zhiun untuk
menambahkan keindahan pada setiap scene. //ir