Dalam penciptaan karya produksi ini, penulis terinspirasi untuk menciptakan produksi dokumenter Nagawir. Dokumenter merupakan format program televisi yang menggambarkan situasi kehidupan nyata, setiap individu menggambarkan perasaan dan pengalamannya dalam situasi yang apa adanya. Dokumenter "Nagawir" ini menyajikan informasi dan edukasi seputar salah satu Kampung Adat di Indonesia, yaitu kampung Naga. Penulis dalam produksi program dokumenter ini berperan sebagai penata kamera dengan tujuan ingin menampilkan visual yang lebih menarik melalui lensa cinema yang memiliki focal length tetap, sehingga subjek gambar tidak dapat diperbesar atau diperkecil. Jika ingin mengatur besar kecilnya subjek maupun sudut pandangnya, harus dilakukan perpindahan posisi. Depth of field yang diperolehpun dramatis dan gambar lebih akurat fokus serta menggunakan alat pendukung seperti tripod dan motorik stabilizer. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan sebuah karya dokumenter yang informatif dan edukatif karena gambar yang dihasilkan fokus akan informasinya. Produksi dokumenter "Nagawir" selesai diproduksi dan menghasilkan beberapa komposisi, meliputi headroom, looking room, walking room, dan rule of third sehingga mudah diterima penonton. Karya ini menggunakan berbagai macam lensa cinema seperti focal length 24mm, 35mm dan 100mm yang diaplikasikan dalam penataan kamera untuk menghasilkan rangkaian shot yang beragam dan lensa cinema memiliki depth of field atau ruang tajam yang sangat sempit. Penulis berharap dokumenter "Nagawir" ini dapat menambah wawasan baik dari informasi, visual maupun audio kepada penonton sehingga informasi dapat tersampaikan dengan baik. //ir