Penciptaan karya produksi ini menggunakan format dokumenter televisi dengan judul Portrait Pesona Malam Kota Budaya. Dokumenter ini menjelaskan tentang peristiwa cross gender yang ada di lingkungan sekitar. Salah satunya yang terdapat dalam pertunjukan kabaret. dalam pembuatan dokumeter ini penulis berperan sebagai editor. Kesinambungan gambar merupakan hal yang penting untuk menciptakan program yang menarik sehingga pesan dapat tersampaikan dengan jelas. Penulis telah mengamati beberapa karya yang dirasa kurang nyaman dalam keselarasan antara gambar dan suara. Dari permasalahan tersebut terciptalah ide untuk menciptakan kesinambungan gambar dengan teknik Cutting by Narration, Cutting by Rhythm, dan Matched Dissolve dalam dokumenter Portrait ini, dengan tujuan menciptakan kesinambungan antara gambar dan suara yang selaras, sehingga kesinambungan gambar yang disajikan akan terlihat nyaman dan pesan yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami. Hasil penerapan dari Cutting by narration dilakukan dengan cara pemotongan gambar yang memperhatikan jeda pada akhir kalimat, agar informasi dapat tersampaikan dengan jelas. Cutting by rhythm ditempuh melalui pemilihan musik ilustrasi/backsound yang sesuai dengan karakteristik program dan melakukan pemotongan gambar sesuai tempo dalam sebuah musik. Matched dissolve dilakukan dengan memperhatikan keselarasan antara detail gambar yang sesuai dengan gambar sebelumnya di tambah penerapan transisi dissolve pada perpindahannya. Hasil dari penerapan teknik-teknik editing di atas akan menghalikan gambar yang selaras antara narasi dan gambar. //ir