Penciptaan karya produksi ini menggunakan format program dokumeter televisi dengan judul "Belajar dalam Keterbatasan di Kaki Semeru". Penulis dalam pembuatan karya ini berperan sebagai penata kamera, akan memaparkan cerita sesuai fakta yang sebenarnya tanpa ada penambahan maupun pengurangan cerita. Dengan dipadukan pengambilan gambar yang artistik akan memberikan kesan dan cerita yang lebih menarik. Sebagai penulis percaya bahwa Belajar dalam Keterbatasan di Kaki Semeru ini layak diangkat sebagai program dokumenter dengan topik pendidikan yang menceritakan bagaimana filosofi pendidikan yang berada di desa Ranu Pani suku Tengger, sehingga bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Penata kamera dalam pembuatan karya ini menerapkan variasi shot yaitu untuk menciptakan gambar yang informatif, bervariasi dan menarik. Metode yang digunakan ialah observasi terhadap karya yang telah diproduksi sebelumnya. Teknik variasi shot diterapkan dengan mengaplikasikan teknik pengambilan gambar simple shot untuk memberikan informasi secara detail, complex shot untuk membantu penyampaian informasi secara luas dan developing shot untuk membantu penyampaian informasi secara dinamis. Dari produksi karya ini dapat disimpulkan bahwa penerapan variasi shot mampu memberi nilai informasi yang jelas, menarik dan tidak monoton pada program dokumenter "Belajar dalam Keterbatasan di Kaki Semeru". //ir