“Bedhaya Wahyu Teman Tuli” merupakan program acara
dokumenter televisi jenis Potret yang bercerita mengenai badhaya atau tarian
yang melekat di kehidupan Wahyu, seorang penari tuli. Dokumenter ini
mengisahkan bagaimana wahyu menjlani kehidupan sehari-hari didalam keterbatasan
pendengaran tetapi memiliki bakat menari serta mengajar tari kepada teman-teman
tuli atau berkrbutuhan khusus dan yang normal, baik dari latihan dan
pementasannya. Hasil pengamatan yang dilakukan penulis dari karya yang sudah
ada, penyajian gambar yang bervariasi dapat menunjang hasil visual yang menarik
untuk sebuah karya documenter. Oleh karena itu penulis memperoduksi sebuah
karya documenter yang menerapkan teknik variasi shot.Peran penata kamera dalam melakukan pengambilan
gambar sangat berpengaruh. Dalam produksinya penata kamera menerapkan teknik
variasi shot yang didalamnya terdapat kolaborasi antara simple shot, complex
shot dan developing shot. Simple shot merupakan metode pengambilan gambar
dimana posisi kamera hanya diam. Complekx shot yakni pengambilan gambar dengan
pergerakan panning dan tilting, sedangkan developing shot adalah pengambilan
gmbar dengan pergerakan tracking dan crabbing. Pengambilan gambar didukung
dengan alat bantu kamera yakni tripod, monopod, handheld stabilizer serta
berbagai jenis lensa. Dengan melakukan penerapan teknik pengambilan gambar
tersebut dapat menghasilkan karya audio visual yang memiliki nilai informasi
dan edukasi serta gambar yang dinamis dan mudah diterima masyarakat. //ir