Program dokumenter televisi “Budaya
Lingkari Kehidupan Dikampung Pitu” ini akan memberikan informasi tentang
masyarakat Kampung Pitu yang berada di pucuk gunung api purba yang masih
memegang teguh tradisi dari nenek moyang sampai saat ini sebagai budaya adat
dan istiadat di kampung mereka. Masyarakat kampung Pitu masih bertahan dengan
tradisi berdoa kepada leluhur untuk meminta kelancaran di setiap kegiatan yang
akan dimulai atau yang telah dilakukan. Dalam pembuatan karya ini penulis
berperan sebagai penata kamera. Penataan kamera sangatlah penting untuk
menciptakan gambar yang bervariasi agar tidak monoton sehingga dapat
menghasilkan gambar yang menarik. Tujuan dari penciptaan karya dokumenter ini
adalah untuk menerapkan teknik variasi shot
yaitu simple shot, complex shot, dan developing
shot untuk menciptakan gambar yang bervariasi serta menarik. Metode yang
digunakan ialah observasi terhadap karya yang telah diproduksi sebelumnya.
Dalam produksi dokumenter ini penata kamera menerapkan teknik pengambilan
gambar simple shot untuk memberikan
informasi secara detail, complex shot
untuk penyampaian informasi secara luas dan developing
shotuntuk menyampaikan informasi
secara dinamis. Dari produksi karya ini dapat disimpulkan penerapan variasi shot mampu memberikan nilai informasi
yang menarik pada program dokumenter “Budaya Lingkari Kehidupan Di Kampung
Pitu”. //ir
