Dokumenter televisi "Tunanetra Pejuang Pendidikan" mengangkat topik tentang kehidupan seorang difable atau tunanetra yang pada masa kecilnya mengalami kebutaan akibat kecelakaan, sempat mengalami keputusasaan dan tidak mau sekolah. Pembuatan skripsi penciptaan karya produksi ini bertujuan untuk menerapkan teknik simple shot, complex shot, dan developing shot. Sebagai penata kamera telah melakukan pengamatan pada beberapa program dokumenter yang dianalisis dalam karya tersebut beberapa mengalami out of focus dan bloking kamera yang kurang tepat, pergerakan shot yang shaky akibat seorang kamera tidak memanfaatkan peralatan pendukung. Komposisi gambar ada yang terpotong dan terlalu banyak headroom. Penulis sebagai penata kamera berkonsentrasi pada penggunaan teknik type of shot sehingga mendapatkan gambar yang bervariasi. Simple shot dikhususkan untuk mewujudkan aspek information, complex shot untuk aspek composition, dan developing shot untuk penerapan camera angle. Penggunaan lensa yang beragam meliputi lensa wide dan lensa fix, serta peralatan pendukung seperti stabilizer, tripod, dan slider, maka terwujudlah sebuah karya audio visual program dokumenter "Tunanetra Pejuang Pendidikan" memiliki gambar yang bervariatif dan tidak monoton sehingga penonton tidak mudah bosan dan bisa menikmati program dokumenter ini. //ir