Seniman
badut merupakan satu dari sekian banyak ragam kesenian yang ada di Indonesia.
Kemampuan yang dimiliki oleh seniman badut sangat beragam, seperti bermain
sulap, menari, bernyanyi, memainkan alat musik, merias berbagai macam karakter,
hingga atraksi. Tedjo Badut, merupakan salah satu seniman yang memiliki semua
kemampuan tersebut. Berdasarkan hal diatas, dirasa perlu jika seniman badut
diangkat kedalam sebuah karya dokumenter untuk memperlihatkan dan memberikan
kesadaran kolektif kepada masyarakat akan kesenian dan esensi dalam menjalani
kehidupan melalui Tedjo Badut. Sebuah dokumenter yang baik akan terwujud
melalui proses dari mulai perencanaan produksi hingga pasca produksi yang
matang. Dengan pengambilan gambar melalui metode long take dan direct recording
process yang dihadirkan oleh seorang sutradara, sebuah dokumenter akan mencapai
titik tertinggi dalam menghadirkan kembali realitas sebagaimana aslinya. Setiap
gambar atau shot yang terdapat dalam dokumenter Karsa episode “Penghibur dengan
Polesan di Wajah” memiliki elemen-elemen yang sering disebut elements of the
shot yang terdiri dari motivasi, informasi, komposisi, suara, kontinuitas, dan
camera angle yang selalu menjadi bagian penting dalam setiap gambar yang
ditampilkan. Dalam dokumenter Karsa episode “Penghibur dengan Polesan di Wajah”
penulis lebih menekankan pada elemen informasi dan motivasi untuk dijadikan
alat penyampaian pesan dan informasi kepada penonton. //ir