Modernitas
di era globalisasi pada sekarang ini berpengaruh terhadap pola pikir kehidupan
manusia. Hal- hal yang mengangkat tentang suatu kebudayaan atau kesenian
merupakan suatu hal yang dianggap kuno, dan semakin ditinggalkan, seiring
berkembangnya zaman suatu kesenian atau kebudayaan semakin dilupakan
keberadaanya, padahal merupakan suatu identitas bangsa atau warisan leluhur
kita. Kesenian wayang merupakan sebuah kesenian warisan nenek moyang yang
sampai saat ini masih bisa dinikmati. Dalam pagelaran wayang khususnya wayang
kulit purwa gaya Yogyakarta terdiri dari berbagai macam ragam seni seperti seni
rupa, musik, dan sastra. Ragam seni tersebut membaur mejadikan sebuah harmoni
yang dapat dinikmati. Secara tersirat hal tersebut dapat dijadikan sebuah
pelajaran dalam berkehidupan. Namun, pada saat ini orang- orang menikmati
wayang hanya sebagai hiburan, padahal ada banyak sekali pelajaran yang di dapat
ketika menonton sebuah pagelaran wayang yang bukan hanya dijadikan sebuah
tontonan tetapi juga tuntunan. Berangkat dari ide gagasan tersebut penulis
menciptakan karya features televisi dengan menerapkan kekuatan narasi
ekspositorik dengan gaya bahasa dan warna penulisan periodic sentence serta
sparkle. Tujuan penerapan kekuatan narasi ekspositorik dengan gaya bahasa dan
warna penulisan periodic sentence serta sparkle adalah agar penonton
mendapatkan informasi tentang filosofi yang terkandung dalam pewayangan dengan
estetika bahasa yang menarik dan penuh rasa. Sebagai penulis naskah, penulis di
dalam melakukan pendalaman materi, dengan melakukan riset melalui referensi
buku- buku bacaan yang terkait dengan materi wayang kulit khusunya gaya
Yogyakarta, selain itu juga wawancara dengan pihak- pihak yang paham mengenai
materi pewayangan untuk diterapkan dalam bentuk karya visual sehingga
terwujudlah karya features “Ngawruh saka Seni. //ir