Skripsi penciptaan karya produksi
ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna hiperbola dalam pembuatan dokumenter
yang berjudul “Petualangan Kuliner” episode “Soda di Kota Batik”. Subjek pada
penelitian ini adalah seluruh kata, frasa dan kalimat pada narasi dokumenter
“Petualangan Kuliner”. Gaya Bahasa yang digunakan dalam narasi program ini
yaitu hiperbola. Gaya Bahasa hiperbola bisa disebut dengan gaya Bahasa yang
melebih-lebihkan sesuatu ataupun membesarkan sesuatu agar narasi yang
dihasilkan terlihat menarik. Pada proses pra produksi riset dilakukan dengan
beberapa metode yaitu studi pustaka, observasi dan wawancara sebagai data.
Metode Observasi dilakukan dengan mengadakan suatu pengamatan dan pencatatan
secara langsung, meninjau secara cermat tentang objek yang akan diambil.
Wawancara dilakukan karena dengan metode ini dapat mengetahui data atau materi
langsung dari subjek nya. Beberapa metode digunakan guna menghasilkan sebuah
naskah yang terdiri dari sinopsis, treatment
dan full script yang diproduksi
menjadi dokumenter perjalanan yang dikombinasikan dengan dokumenter biografi.
Paska produksi penulis naskah juga ikut membantu sutradara dalam tahapan
editing untuk memastikan bahwa narasi dan visual sudah tepat. Penggunaan gaya
Bahasa hiperbola akan menghasilkan tayangan dokumenter yang lebih informatif
dan menghibur. Penggunaan gaya bahasa hiperbola ini merujuk kepada audiens
untuk memahami dan tersugesti pada tayangan dokumenter yang disajikan. //ir