Penciptaan
karya produksi ini bertujuan untuk upaya pelestarian budaya silat Betawi aliran
Pendekar Sumur Tujuh, Penulis memilih format dokumenter dalam produksi karya
tersebut, karena dokumenter merupakan sebuah tayangan yang berdasarkan fakta
yang ada, unik dan memiliki nilai, informasi dan data dieroleh melalui riset,
observasi serta wawancara. Penulis sebagai sutradara fokus kepada salah satu
jenis dokumenter, yaitu dokumenter potret. “Teropong Nusantara” adalah sebuah
program dokumenter televisi yang menayangkan sejarah, kebudayaan, dan
keanekaragaman seni yang ada di Indonesia. Seorang sutradara sangat diperlukan
dalam sebuah karya produksi televisi. Penulis yang berperan sutradara dalam
karya produksi dokumenter televisi “Teropong Nusantara” Episode “Pendekar Sumur
Tujuh” menerapkan komposisi dan melalui tahapan pra-produksi, produksi,
paska-produksi. Pengambilan gambar yang berkaitan dengan komposisi dapat
diciptakan melalui trianggulasi, establishment shot, rule of thirds, looking
room, aerial shot, dan head room. Setelah penulis menciptakan dokumenter dengan
penerapan trianggulasi, establishment shot, rule of thirds, looking room, aerial
shot, dan head room maka hasil produksi tersebut menjadi karya yang menarik dan
bermanfaat bagi penonton. //ir