Skripsi penciptaan karya produksi ini membahas penggunaan Estetika Struktur Dramatik dalam penulisan naskah program dokumenter televisi ”Khatulistiwa” episode “Ibarat Sepucuk Teh”, menceritakan tentang kesederhanaan sebuah kehidupan warga Dusun Promasan yang sebagian besar bekerja sebagai pemetik dan perawat teh. Penulis fokus pada penerapan estetika struktur dramatik dengan menggabungkan keindahan berbahasa dalam penulisan. Penggabungan gaya bahasa serta struktur dramatik tersebut terdiri dari tangga dramatik, alur dan gaya bahasa pada setiap sequencenya. Tujuan penggunaan estetika struktur dramatik ini dapat menggambarkan cerita tentang realita kehidupan warga Dusun Promasan dengan penggunaan bahasa yang indah sehingga penonton bisa tertarik dan lebih menikmati alur cerita. Penulis menggunakan kalimat yang indah dengan gaya bahasa Disfemisme, Personifikasi, Asonansi, Dramatic Irony dan Situonal Irony. Tidak hanya itu, penulis juga menerapkan struktur dramatik nyang terdiri dari tangga dramatik dan alur atau plot campuran untuk menyusun konflik serta permasalahan sehingga menjadi sebuah cerita. Hasil dari karya ini adalah sebuah tayangan program dokumenter yang mengandung nilai berita penting, menginspirasi, memotivasi dan mengedukasi serta menghibur penonton yang dikemas dengan penerapan pada penulisan naskah sesuai dengan estetika struktur dramatic sehingga telah tercipta cerita dari gabungan peristiwa dan kejadian diperindah, dipadukan, dan dikemas secara menarik berkesinambungan dan penggunaan keindahan gaya bahasa cerita di setiap sequencenya.//yn