Gaya Expository Documentary Pada Program Dokumenter Televisi “Cerita Nusantara” Edisi “Tradisi Pelembagaan Tari Bedhaya Di Karaton Ngayogyakarta” |
|
Abstraksi
Tari Bedhaya merupakan tarian yang disakralkan oleh Keraton Yogyakarta dan hanya bisa ditampilkan di lingkungan Keraton, tarian tersebut warisan dari zaman Sultan Agung hingga saat ini. Mulai dari Sultan Hamengku Buwono I sampai dengan Sultan Hamengku Buwono VII, tari Bedhaya masih bersifat tertutup. Namun pada zaman Sultan Hamengku Buwono VIII tari Bedhaya mulai berkembang menjadi semakin variatif. Penulis sebagai pengarah acara mengemas karya ini dengan menerapkan unsur Kontinuitas dan Motivasi Visual dengan tujuan mempermudah penonton dalam memaknai isi dokumenter ini. Kontinuitas diterapkan agar alur cerita dari dokumenter ini berkesinambungan. Penerapan kontinuitas terdapat dalam ketiga sequence yang dikombinasikan antara kesinambungan gambar dan narasi. Motivasi visual sendiri diterapkan dalam setiap potongan gambar di dalam dokumenter ini. Penerapan motivasi visual dimaksudkan agar penonton dapat mengerti makna yang terkandung dalam dokumenter ini.//yn
|
Seri
|
Catatan
Sumbangan dari alumni STMM lulus tahun 2018, an. Cindy Aristi Dilapanga (PS. MANARITA), skripsi diterima tanggal 23-07-2018, sebanyak 1 eksemplar
|
ISBN | |
No |
Barcode |
Register |
Lokasi |
Status |
1 |
0000020840 |
420/918-RITA/18 |
R-RITA |
Ada |
No |
Pengarang |
Jabatan |
1 |
Kinanti Putri Widiasih |
Penulis |
No |
Subyek |
1 |
PENGARAH ACARA PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI |
No |
Kata Kunci |
1 |
CERITA NUSANTARA |
2 |
KARATON NGAYOGYAKARTA |
3 |
MOTIVASI VISUAL |
4 |
PENERAPAN KONTINUITAS |
5 |
TARI BEDHAYA |
6 |
TRADISI PELEMBAGAAN |
|
Asal | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Jenis | Karya Ilmiah |
Penerbit | STMM MMTC |
Kota Terbit | Yogyakarta |
Tahun | 2018 |
Call Number | 658.5 070.18 KIN g |
Kolasi | xiv+85 hlm.; 21,5x30 cm.; illuss.; |
Edisi | - |
Bibliografi | Ada |
Halaman | 71 |
Indeks | Tidak Ada |
Relesase | Ya |
Jumlah Eks | 1 |