Sekolah satu atap di desa Ranupani berdiri untuk dua jenjang pendidikan, di pagi hari untuk proses kegiatan belajar mengajar sekolah dasar dan di siang hari untuk siswa sekolah menengah pertama. Keterbatasan tenaga mengajar membuat siswa SD dan SMP Ranupani sedikit luput dari perhatian pemerintah, ditambah faktor jarak sekolah dari kota yang dapat memakan waktu 2 jam cukup menyulitkan tenaga pengajar. Berangkat dari ide gagasan tersebut, penulis menciptakan karya program dokumenter televisi dengan menerapkan jurnalisme naratif. Tujuan penerapan jurnalisme naratif agar cerita mampu menyampaikan data atau fakta, menggunakan alur campuran sebagai cerita, isi cerita dibuat dramatik sehingga mampu masuk dalam sel emosi penonton. Variasi sub format dalam sajian dokumenter mampu menunjang sisi hiburan dan sisi jurnalistik menjadi berwarna dan menarik. Program dokumenter televisi "Cerita Negeriku" menggunakan beberapa sub format diantaranya yaitu Vox Pop, Grafis, Narasi dan Soundbite. Sebagai penulis naskah, penulis dalam melakukan metode pendalam data, dengan melakukan wawancara langsung untuk diterapkan dalam bentuk karya visual sehingga terwujudlah karya produksi "Cerita Negeriku" edisi Belajar Dalam Keterbarasan di kaki Semeru". //yn