Salah satu aspek kehidupan yang terdampak dari adanya globalisasi adalah kebudayaan. Kebudayaan negara berkembang yang telah diterpa pengaruh globalisasi dapat sedikit demi sedikit menghilang. Maka dari itu diperlukan usaha agar budaya asli tidak menghilang. Usaha pelestarian budaya bisa melalui pengadaan ruang berkarya untuk seniman dan budayawan. Kompas Gramedia, salah satu perusahaan media massa terbesar di Indonesia, merasa bertanggung kawab dalam melestarikan seni dan budaya, membuat Bentara Budaya Yogyakarta. Pendiri Bentara Budaya Yogyakarta juga bertujuan agar reputasi perusahaan dapat terbangun. Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana implementasi corporate social responsibility dapat membangun citra suatu perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Kompas Gramedia melalui Program Bentara Budaya Yogyakarta dapat menjawab permasalahan sosial dan membangun citra perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif, pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mewawancarai staff Benttara Budaya Yogyakarta. Kompas Gramedia sudah melaksanakan program dengan empat konsep corporate social responsibility secara aspek ekonomi, hukum, etika dan filantropiknya. Sedangkan wawancara dengan seniman dan masyarakat Yogyakarta, memunculkan bahwa Bentara Budaya Yogyakarta dapat membangun citra positif Kompas Gramedia melalui acara-acara seni dan budayanya. Citra positif ini dapat dilihat dari bagaimana kesan, kepercayaan, dan sikap seniman dan masyarakat terhadap perusahaan.//yn