Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) merupakan sakah satu sub-spesies gajah Asia yang mengalami penurunan populasi sengat pesat dikarenakan faktor cuaca, penebangan liar, perburuan gading dan pemanfaatan lahan hutan yang merupakan habitat fauna raksasa ini juga menyebabkan penurunan populasi gajah sumatra. Pada tahun 1980-an, survei populasi gajah di seluruh Sumatera pernah dilakukan pada saat itu populasi gajah diperkirakan berjumalh 2800-4800 ekor. Sedangkan pada tahun 2020 menurut data dari World Wild Fund (WWF) menyebutkan bahwa populasi gajah sumatra hanya tersisa 1000 ekor. Untuk menekan angka kematian gajah, pemerintah mendirikan pusat konservasi mamalia raksasa ini yang salah satunya berada di Provinsi Lampung dengan nama Taman Nasioanl Way Kambas. Skripsi ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang mamalia terbesar di dunia (gajah) secara spesifik serta menjadi pengingat bagi masyarakat Indonesia tentang pentingnya menjaga ekosistemdengan cara melestarikan alam baik flora maupun fauna. Metode yang digunakan pada skripsi ini yaitu penerapan dasar pengambilan gambar pada Komposisi Visual Developing Shot. Sebagai seorang Pengarah Acara menciptakan sajian grogram dengan kekuatan fakta gambar menggunakan berbagai angle pengambilan gambardan pergerakan kamera. Program dokumenter televisi ini terbagi menjadi tiga sequence. Pada sequence 1, memberikan informasi untuk mengenal gajah lebih dekat. Pada sequence 2, menjelaskan maslah terbesar kepunahan gajah yakni perburuan liar. Pada sequence 3, menjelaskan tentang upaya pelestarian gajah. Hasil dari skripsi ini menerangkan penerapan Developing Shot yang dapat menimbulkan kesan dramatis melalui penyajian audio visual yang dinamis dan tidak membosankan, serta dapat mengulas tentang aspek fauna ini berhasil menarik mata penonton.//yn
