Detail Buku

Naskah Ekspositoris dalam Program Dokumenter Televisi "Dikara" Episode "Pahlawan Tanpa Pengakuan"

ISBN
Pengarang
Mutiara Rahmawati
Subyek
PENULISAN NASKAH PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI
Penerbit
STMM , Yogyakarta, 2021
Klasifikasi
808.2 070 18
Kolasi
xiv+89 hlm.; 21x30 cm.; illus
Jenis
Karya Ilmiah
Status
Tersedia

Kegemaran masyarakat dalam memelihara hewan di rumah menjadi salah satu gaya hidup. Fenomena yang meluas ini, melahirkan kasus-kasus penelantaran dan penganiayaan hewan yang sedang marak terjadi. Data menyebutkan, kasus penelantaran hewan peliharaan masih memprihatinkan di Yogyakarta, tercatatsebanyak 393 laporan kasus sejak Januari hingga Oktober 2019. Keinginan untuk mengajak masyarakat agar tidak menyakiti hewan terutama kucing, melatarbelakangi penciptaan karya produksi ini. Dokumenter potret “Dikara” episode “Pahlawan Tanpa Pengakuan” menceritakan kisah Sugiyanto, seorang tukang rongsok yang mendedikasikan hidupnya untuk merawat kucing-kucing jalanan. Sugiyanto juga kerap menyuarakan kepada masyarakat luas jika tidak menyukai kucing, jangan sakiti, jika sudah memutuskan untuk memelihara, jadilah bertanggung jawab. Dokumenter bersifat faktual dan informatif, karena cerita yang disajikan tidak sepenuhnya terpaku pada naskah dan dokumenter memuat informasi di dalamnya. Dokumenter potret mengupas aspek human interest, di mana cerita fokus pada kisah hidup Sugiyanto dan sepak terjangnya dalam menjalani hidup. Penulisan naskah menggunakan tipe naskah ekspositoris sebagai pedoman produksi, karena naskah jenis tersebut menggunakan bahasa yang logis dan tidak menimbulkan daya khayal, naskah sesuai data yang ada, sehingga informasi mudah diterima penonton. Program “Dikara” ditujukan untuk penonton usia 18-35 tahun, karena di usia tersebut informasi dan edukasi dapat diterima dengan mudah, karena tema yang diangkat juga dekat dengan keseharian penonton kisaran usia tersebut. //ir

Berita Terbaru