Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya
Dalam kesusastraan Indonesia modern, kritik sastra ilmiah
baru muncul pada awal tahun 1950-an, berupa tulisan-tulisan Slametmuljana.
Mulai saat itu, berkembanglah kritik sastra ilmiah pada kurun waktu 1950-1970
secara perlahan-lahan, terutama ditulis oleh para mahasiswa Slametmuljana dan
H.B. Jassin sebagai skripsi sarjana sastra, yang kebanyakan dipengaruhi oleh
aliran New Criticism. Namun, kritik mereka belum menggunakan teori sastra atau
kritik sastra yang jelas, yaitu campuran bermacam-macam teori sastra ilmiah
yang sering kali saling bertentangan. Pada tahun 1980-an, banyak teori sastra
baru mulai masuk ke Indonesia, seperti strukturalisme, sosiologi sastra,
semiotika, estetika resepsi, dekonstruksi, dan kritik feminis. Namun, tidak
mudah menerapkan teori dan kritik sastra tersebut dalam penelitian sastra.
Berangkat dari fenomena itulah tulisan-tulisan dalam buku ini dimaksudkan untuk
menanggapi atau mengantisipasi masuknya teori-teori dan kritik sastra yang
baru, di samping juga untuk menanggapi kesusastraan Indonesia sendiri, terutama
kesusastraan Indonesia modern. Teori dan metode kritik sastra tersebut yang
semuanya untuk konkretisasi dipandang dari sudut pandang teori tertentu. Namun,
tidak semua teori sastra dan kritik sastra dapat dipaparkan di dalam buku ini.
Pembahasan dalam buku ini hanya melingkupi teori sastra dan kritik sastra
strukturalisme dan semiotik, serta teori dan metode estetika resepsi yang
sekarang sedang banyak dipelajari dalam kritik sastra ilmiah. Teori dan metode
yang berhubungan dengan strukturalisme dan semiotik dalam buku ini adalah
"Penelitian dengan Pendekatan Semiotik", "Hubungan Intertekstual
dalam Sastra Indonesia", dan "Hubungan Intertekstual Roman-roman
Balai Pustaka dan Pujangga Baru". //ir
Tidak tersedia versi lain