Centhini Tambangraras Amongraga Jilid 5
Serat Centhini yang ditulis dalam kurun waktu 1814-1823 dan
oleh penyadurnya disebut sebagai “Ensiklopedi Budaya Jawa” merupakan buku yang
sangat berharga mengingat buku ini membicarakan banyak perkara. Ia begitu kaya
dengan perincian situasi dan peristiwa. Ceritanya selalu mengandung maksna yang
bisa diamalkan dalam kehidupan riil. Mas
Cebolang beserta pengikutnya berada di Kabupaten Wirasaba. Mas Cebolang
menunjukkan beraneka macam sulap yang membuat penonton kagum. Di kabupaten itu,
Mas Cebolang berbuat tidak senonoh wanita-wanita di sana. Sang Adipati marah,
dan memerintahkan untuk menangkap Mas Cebolang. Belum sempat ditangkap, Mas Cebolang
melarikan diri, berniat untuk pulang dan bertobat kepada ayahnya. Mas Cebolang
kemudian mendaki Gunung Semeru. Setelah itu, ia diminta pulang karena
diberitahu ayahnya telah mengangkat anak putra-putri, Jayengsari dan
Rancangkapti. Mas Cebolang kemudian dinikahkan dengan Rancangkapti. Mengira
akan ditangkap utusan Pengeran Pekik, ketiganya lantas kabur. Mereka kemudian
menetap di Dusun Wanataka dan berganti nama. Putra sulung Sunan Giri,
Jayengresmi, mengubah nama menjadi Seh Amongraga dan pergi mencari
adik-adiknya, Jayengsari dan Rancangkapti, dengan diiringi 2 pengikutnya, Jamal
dan Jamil. Seh Amongraga sampai di Wanamarta. Di sana ia bertemu dengan Niken
Tambangraras. Seh Amongraga akhirnya dinikahkan dengan Niken Tambangraras. //ir
Tidak tersedia versi lain