Centhini Tambangraras Amongraga Jilid 9
Pada jilid ini menceritakan Rombongan Jayengresmi
meninggalkan Desa Pulung dan tiba di Gua Pedhali. Jayengresmi, yang semasa
romobongannya bermalam di Desa Pulung tidak ikut foya-foya, memberikan wejangan
nistha dan utama (syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat. Mendengar wejangan
itu, Jayengraga dan Kulawirya sangat menyesal atas perbuatannya. Sewaktu akan
meninggalkan Gua Pedhali, rombongan itu didatangi oleh Ki Sinduraga yang
kemudian bercerita tentang kehebatan Gua Pedhali. Ki Sinduraga juga memberikan
wejangan ilmu kesempurnaan dan sembilan derajat tingkatan mukmin. Rombongan
kemudian melanjutkan perjalanan menuju Gunung Padhangean, bertemu dengan Seh
Sidalaku. Seh Sidalaku memberikan wejangan keagamaan, juga etika bergaul di
masyarakat sesuai dengan tingkatan kelompok sosialnya. Meninggalkan Gunung
Padhangean, mereka kemalaman dan singgah di rumah benggol penjahat Candrageni
di Desa Tegaron. Tokoh penjahat sedesa diundang oleh Candrageni untuk
memamerkan kesaktiannya. Rombongan pun dikeroyok para penjahat, yang akhirnya
dapat dikalahkan. Rombongan melanjutkan perjalanan, menuju Desa Longsor, yang
diterima oleh Modin Nurbayin dan petinggi desa, Ragamenggala. Ragamenggala
mengajarkan cara bertani. Setelah itu mereka meninggalkan Desa Longsor dengan
Ragamenggala sebagai penunjuk jalan. //ir
Tidak tersedia versi lain