Jurnal Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika No.49
Jurnal ini memuat tujuh tulisan dari para peneliti. Tulisan pertama tentang Interaksi Sistrategi Inovasi dan Sistem Informasi Strategik Serta Pengaruhnya Terhadap Sustainable Competitive Advantage ditulis oleh Mas Wigrantoro Roes Setiyadi. Menurut penulis untuk berhasilnya sebuah inovasi informasi perlu diselaraskan dengan strategi sistem informasi yang pada penghujungnya mampu mengoptimalkan kinerja organisasi. Tulisan kedua tentang Pola Menonton Dan Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kekerasan Dan Pornografi Di Televisi, ditulis oleh Dede Drajat. Tulisan ketiga tentang Periklanan dan Perspektif Wacana oleh Ibnu Hamid. Tulisan ini mengungkapkan arti penting kemampuan untuk mengkontruksi sebuah realitas melalui pilihan bahasa, pilihan fakta, pilihan teknik menampilkan wacana. Dalam hal ini peneliti mengambil contoh kasus iklan bank Muamalat Indonesia, yang secara ideologis memisahkan hal yang baik dan yang buruk dalam masalah riba di dunia perbankan. Tulisan keempat tentang Kelompok Informasi Masyarakat dan Potensinya dalam Diseminasi Informasi oleh Atjih Ratnawati, penelitian ini berkaitan dengan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai sarana diseminasi informasi, tampaknya masih relevan untuk kembali diteliti mengingat banyak kegiatan sosialisasi kebijakan dari pemerintah yang perlu disampaikan kepada masyarakat. Tulisan kelima tentang Perkembangan Teori-teori Pers dalam Dinamika perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh Harsono Suwardi Guru Besar emeritus Universitas Indonesia, menjelaskan tentang perkembangan teori-teori pers hingga pada era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini. melalui tulisan ini diungkapkan teknologi komunikasi dan informasi. Tulisan keenam tentang Hambatan-hambatan Praktik Kebebasan Pers di Indonesia oleh Parwoko, menarik untuk diteliti karena berkaitan dengan masa transisi dari sebuah periode yang berbeda. Kalaupun saat ini sering dianggap kebablasan, namun penulis yakin bahwa itu memang suatu proses yang harus dilalui oleh pers untuk menjadi lebih dewasa. Tulisan ketujuh/terakhir oleh Djoko Waluyo dengan judul Komunikasi politik dan Sistem Sosial yang Demokratis, mengambil tema dari buku Anwar Arifin walaupun kesannya buku tersebut relatif lama tetapi substansinya masih relevan di tengah perubahan kondisi demokrasi di tanah air. //Ira
Tidak tersedia versi lain