Buku

Seni Menjalin Relasi Profesional: Perluas Pergaulan dan Pengaruhmu Kapan Saja Dimana Saja

Secara kodrati, manusia akan membutuhkan manusia lainnya untuk tetap bertahan hidup. Mereka juga akan mengembangkan jaringan kenalan hingga keluar "klub" mereka. Pebisnis--sesukses apapun mereka--tidak akan mampu berdiri sendiri. Akan selalu ada orang-orang disekelilingnya, baik itu karyawan, investor, klien, rekan kerja, hingga bahkan pesaing. Tak ada yang ditinggalkan disini, semua berkumpul dalam lingkup "relasi penting" bagi kesinambungan hidup dan usahanya. Buku ini memuat berbagai trik menjalin relasi, trik memahami karakter lawan bicara, trik menjalin relasi dalam dunia bisnis dan dunia sosial, menciptakan karisma dari dalam diri, serta trik-trik lain yang akan memudahkan Anda dalam menjalin relasi dengan siapa saja//yn

Oleh Kalani Niran

Penerapan Variasi Shot dalam Program Music Show "Dekat di Alam Dekat di Hati"

Music show "Dekat di Alam Dekat di Hati" merupakan program musik yang mengangkat tema konser musik alam. Dalam produksi program music show "Dekat di Alam Dekat di hati" ini dibuat dengan menggunakan pengambilan gambar yang bervariasi agar gambar yang dihasilkan tidak monoton akibat kurangnya shot sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima oleh penonton. Teknik pengambilan gambar yang digunakan antara lain simple shot, complex shot dan development shot. Simple shot bertujuan untuk memberikan informasi dengan pemilihan komposisi yang tepat, Complex shot adalah teknik pengambilan gambar dengan perrgerakan panning dan tilting dengan tujuan memperjelas informasi, sedangkan Development shot adalah teknik pengambilan gambar dengan pergerakan tracking,aching,crabbing, dan memberikan kesan dinamis pada gambar. Pengambilan gambar juga dibantu dengan peralatan pendukung lainnya seperti tripod, slider, dan stabilizer serta menggunakan beberapa jenis lensa. Penerapan teknik variasi shot tersebut dapat menghasilkan karya audio visual yang memiliki nilai informasi serta gambar yang lebih dinamis agar lebih mudah diterima oleh penonton. //ir

Oleh Kuntara Tirtomadani

Penerapan Kontinuitas Editing pada Music Show "Dekat di Alam Dekat di Hati"

"Dekat di Alam Dekat di Hati" adalah sebuah karya music show yang mengangkat tema alam. Mencapai suatu program yang memiliki kontinuitas gambar yang dinamis harus melakukan beberapa teknik editing. Selain itu penerapan kontinuitas editing pada program music show ini sendiri untuk mendukung kualitas program. Untuk mencapai kontinuitas editing tersebut, editor menggunakan teknik cutting by rhythm  dengan melakukan pemotongan gambar sesuai dengan tempo lagu yang dimainkan, teknik colour correction dengan memperbaiki kesalahan warna pada gambar hasil shooting , serta motion graphic untuk menambah ornamen dan membuat penyampaian informasi lebih jelas.  Karya ini juga mementingkan kontinuitas dalam editing karena hal tersebut dapat menggambarkan alur cerita musik dan mampu menggambarkan suasana sebenarnya, di mana karya ini mengusung tema alam. Proses editing juga didukung oleh software editing seperti adobe premierepro, adobe after effect, dan adobe illustrator. Penggunaan teknik kontinuitas editing dengn menggunakan cutting by rhythm, colour correction, dan motion graphic dapat menghasilkan gambar yang berkesinambungan dengan dinamis sehingga penonton dapat menikmati sebuah pertunjukan musik di alam dan mengurangi rasa jenuh penonton. //ir

Oleh Rajendra Raga Ranadhika

Optimalisasi Penataan Lighting pada Program Drama Televisi "Tebih"

Televisi merupakan media massa yang sangat pesat perkembangannya dikarenakan televisi menyampaikan informasi dan hiburan. Media televisi seringkali menayangkan acara yang menghibur dan informatif sehingga hal tersebut dapat memberikan pengaruh positif dan negatif bagi masyarakat. Jenis program televisi yang paling diminati oleh masyarakat yakni drama televisi atau sinetron (Sinema Elektronik). Pencahayaan dapat menimbulkan kesan dramatis,dan dapat membuat gambar menjadi terkesan natural,atau bisa juga dengan sengaja membuat kesan yang tidak sesuai dengan suasana yang sedang terjadi dengan tidak adanya perbedaan antara pencahayaan pagi,siang,malam hari di indoor maupun outdoor . Pencahayaan juga dapat membangun dimensi dan juga menciptakan ciri khas disetiap adegan.Genre dari drama televisi “Tebih” yaitu drama dengan menciptakan dramatisasi dengan cahaya yang realistis maka penata cahaya akan 3 menfokuskan menggunakan teknik Artificial Light,Ambient Light dan Bounce Light yang didasari oleh Three point of light untuk mendukung terciptanya suasana dan membentuk informasi waktu melalui penataan cahaya. //ir

Oleh Ayu Aprilia

Penerapan Six Element of Mixing pada Program Dokumenter Televisi "Visual Trash"

Dokumenter visual trash adalah dokumenter yang terfokus pada isu lingkungan, berangkat dari keresahan masyarakat akan ruang publik Yogyakarta yang dicemari iklan visual di sembarang tempat dan tidak ber-izin. Salah satu unsur utama dalam tayangan program dokumenter televisi adalah audio. Dengan suara yang jelas, balance dan selaras, pesan yang ingin disampaikan dalam tayangan dokumenter nantinya dapat tersampaikan dengan baik dan mudah dipahami oleh masyarakat. Penata suara menerapkan teori The Six Element of Mixing, terfokus pada leveling dan balancing audio. Ini dilakukan agar audio dapat selaras dan konsisten. Teknik perekaman atmosphere diterapkan pada dokumenter ini, agar audiance dapat merasakan kesan nyata. Penulis juga menggunakan metode dry recording. Yaitu teknik perekaman dengan pengambilan elemen suara terpisah, dan diantara elemen suara tersebut tidak diberikan effect secara langsung sewaktu perekaman, tetapi akan diolah di meja editing. Proses editing yang mengedepankan aspek balancing dan leveling dapat direalisasikan berdasarkan teori six element of mixing. Wujud realisasi teori tersebut dapat dibuktikan dengan pengaturan level yang berbeda di setiap materi audio, sehingga mendapatkan kesan audio yang balance, melakukan equalizing untuk menghasilkan karakter suara yang sesuai, membatasi dan menstabilkan level audio dengan compressor, sesuai dengan kebutuhan dari setiap materi audio yang ada. Sehingga penata suara berhasil menciptakan karya produksi dokumenter dengan audio yang terkesan nyata, jelas, balance dan selaras. //ir

Oleh Harjito Damar Pinasti

Berita Terbaru