Buku

Pengembangan Ide dengan Metode Scamper dalam Produksi Program Musik Televisi "Rumah Musik"

Program musik adalah salah satu program hiburan yang menampilkan pertunjukkan musik yang ditampilkan secara langsung maupun tidak langsung dari dalam maupun di luar studio. Produksi karya ini bertujuan untuk menciptakan program musik televisi “Rumah Musik” melalui penerapan metode SCAMPER oleh Alex F. Osborn dalam pengembangan ide kreatif pada tahap pra produksi sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). “Rumah Musik” merupakan ruang untuk musisi dari berbagai genre untuk berbagi perspektif melalui musik kepada khalayak seperti dirumah sendiri. Pada episode kali ini “Rumah Musik” dibintangi oleh Band Rumbia asal Yogyakarta dengan genre Pop Folk Jazz. Program ini diproduksi melalui tahapan produksi yang sesuai dengan SOP yaitu Pra Produksi, Set Up dan Rehearsal, Produksi, Pasca Produksi. Penulis sebagai produser telah selesai melakukan tahapan pra produksi dalam pengembangan ide menggunakan metode SCAMPER yaitu Adapt dan Eliminate sebagai pendukung pengembanga ide kreatif dengan menonton beberapa tayangan dan riset pada tayangan program musik televisi sejenis untuk kemudian dapat menghilangkan dan mengembangkan ide yang sudah ada sebelumnya sebagai upaya mendapatkan efisiensi pada rangkaian produksi untuk menghasilkan tontonan yang menarik. //ir

Oleh Marsya kamilia Nursabrina

Penyutradaraan Dokumenter Televisi "Bingkai Inspirasi Episode Kisah Mantan Atlet Tinju"

Penciptaan program Dokumenter televisi “Bingkai Inspirasi” Episode “Kisah Mantan Atlet Tinju” ini dilatarbelakangi oleh keberadaan seorang atlet tinju yang pernah mengharumkan nama Indonesia di kancah Nasional. Sosok Supriyono adalah mantan atlet tinju terbaik harus beralih menjadi juru parkir karena cidera yang dialami saat pertandingan. Supriyono merupakan salah satu permasalahan mantan atlet di Indonesia yang kurang diperhatikan nasib kesejahteraanya. Walaupun begitu kecintaanya terhadap tinju dan Indonesia ia buktikan dengan melatih penerus atlet tinju. penulis sebagai sutradara menyajikan program documenter televise mengenai kisah dan perjuangan seorang mantan atlet di Indonesia. Karya dokumenter tersebut penulis menggunakan dokumenter genre potret/biografi. Produksi dokumenter televisi tidak terlepas dari penerapan type of shot penulis sebagai sutradara menerapkan type of shot yang baik.Hal tersebut sesuai dengan tujuan penulis menyajikan cerita yang menarik dengan gambar yang bervariasi. Melalui gambar yang bervariasi maka dapat menyampaikan pesan atau informasi secara logis dan mampu memberi emosi dramatik serta dinamis. Dalam melakukan proses produksi penulis sebagai sutradara bertanggung jawab memimpin produksi. Kreatifitas penulis menerapkan komposisi visual dalam memaksimalkan dan menerapkan penggunaan type shot. Selain itu tugas seorang sutaradara juga bertanggung jawab atas keseluruhan hasil akhir. Sehingga dokumenter yang dihasilkan dapat menarik, dan mampu meberikan pesan moral kepada penonton. //ir

Oleh Abdul Hakam Umar

Strategi Penerapan Unsur Dramatik dalam Penulisan Naskah Drama Televisi "Sewidak"

Drama merupakan salah satu program televisi yang menayangkan ungkapan hati seseorang lewat penafisran perasaan, kenyataan, atau perbuatan dan merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sebuah adegan. Sebuah drama yang baik memiliki strategi dalam penerapan unsurunsur dramatik pembentuk drama. Berdasarkan hal tersebut karya ini menitik beratkan pada strategi penerapan unsur dramatik agar dapat memelihara gerak dramatik cerita pada pikiran penonton. Karya program Drama Televisi Sewidak menceritakan tentang seorang Ayah yang sedang melakukan hal-hal janggal guna berkomunikasi secara tidak langsung kepada Anak semata wayangnya untuk berpamitan bahwa kematian akan segera menjemput sang Ayah. Konsentrasi pengoptimalan strategi berada pada pembagian penempatan unsur-unsur pada setiap scene. Teori-teori unsur dramatik sangat membantu penulis mencapai penanjakkan yang mencukupi kebutuhan naskah drama. Tujuan dari karya produksi ini untuk memelihara gerak dramatik pada cerita atau pikiran penonton dengan strategi penempatan unsur dramatik. Program drama televisi ini telah memberikan dramatisasi sehingga dapat menyentuh emosi penonton. Strategi penempatan unsur dramatik dalam program drama ini, bertutur secara unik dalam visual maupun audio sehingga cerita menjadi menarik, menghibur, dan pesan tetap tersampaikan dengan baik. //ir

Oleh Broto Agung Laksono

Penerapan Direct Cinema dalam Penyutradaraan Dokumenter "Hidup Di Tengah Pandemi"

Penciptaan Dokumenter “Hidup di Tengah Pandemi” ini dilatarbelakangi oleh keresahan mahasiswa yang dihadapkan keadaan pandemi COVID-19. Berbagai permasalahan terjadi baik mikro ataupun makro, dalam karya ini penulis memfokuskan apa yang terjadi disekitar penulis dalam rentang waktu bulan maret sampai juli 2020. Penulis mendapatkan informasi melalui studi pustaka, observasi dan wawancara. Dokumenter ini terbagi menjadi 4 sequence: (1) pengenalan Corona, (2) keadaan subjek-subjek, (3) pro kontra mahasiswa, dan (4) ending. Penulis sebagai sutradara mengambil 3 fokus, yaitu direct cinema, shot informasi, dan shot motivasi dengan tujuan mampu memberikan kedekatan cerita terhadap penonton. Dokumenter dikemas dengan menangkap realita dan apa adanya. Realita yang dimaksud adalah kejadian yang telah, sedang, atau akan terjadi dan terekam oleh kamera sebagai mata film. Sebagai sutradara pada produksi ini, maka penulis lebih memperhatikan bagaimana merekam dokumenter dengan penerapan penyutradaraan direct cinema, shot informasi, dan shot motivasi guna mendapatkan emosi dan estetika dari setiap kejadian yang terekam oleh kamera dengan gaya penyutradaraan direct cinema. //ir

Oleh Azka Nafisa

Peran Produser dalam Implementasi Fungsi Manajemen pada Program Musik Televisi Soundihoey

Televisi sebagai media informasi dan hiburan yang murah, mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Dalam siarannya, televisi memiliki beragam program, salah satunya adalah program musik. Program musik Soundihoey akan menampilkan musisi yang berdiri sendiri tanpa adanya campur tangan produser besar atau biasanya diartikan musisi tersebut berada pada labelnya sendiri (bukan major label) atau biasa disebut dengan musisi independen. Pada pembuatan program musik televisi dengan menggunakan metode produksi berupa tahapan produksi, diperlukan keberadaan kerabat kerja salah satunya adalah produser. Salah satu peran penting produser dalam suatu program acara televisi adalah pada manajemen produksi. George R. Terry membagi empat fungsi dasar manajemen, yaitu Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan) dan Controlling (Pengawasan) yang kemudian disingkat POAC. Keempat fungsi inilah yang penulis implementasikan ke dalam produksi program musik Soundihoey mulai dari pra produksi, produksi (shooting), hingga pasca produksi. Melalui fungsi planning, penulis memiliki pegangan ketika proses produksi. Fungsi organizing untuk pembagian kerabat kerja sehingga tidak terjadi tumpang tindih antar tugas, fungsi actuating yang diimplementasikan terhadap seluruh proses produksi, dan fungsi controlling sehingga proses produksi berjalan sesuai dengan planning. Keempat fungsi manajemen ini telah penulis implementasikan sebagai bentuk peran penulis sebagai produser sehingga didapatkan hasil produksi sesuai dengan tujuan awal. //ir

Oleh NiMade Indah Agustia Dewi

Berita Terbaru