Buku Jurnal Dialog Kebijakan Publik, Edisi 8, Desember 2012   ini tentang Regenerasi Kepemimpinan Nasional, Menuju Kesejahteraan Bangsa. Jurnal Dialog Publik kali ini mengangkat masalah regenerasi politik sebagai tema diskusi. Beberapa perspektif dihadirkan untuk melihat berbagai persoalan di seputar permasalahan bangsa yang menghendaki adanya proses regenerasi secara mulus dan produktif. Diawali oleh penulis pertama, Muhammad, Dosen Ilmu Politik Fisip Unhas, menulis dengan judul "Dinamika partai Politik di Indonesia Dalam Mewujudkan Kepemimpinan Nasional yang Tangguh". Menurut beliau, Partai politik merupakan instrumen penting dalam sebuah Negara demokratis. Oleh karena itu, sistem politik, praktisi partai politik dan komponen masyarakat politik lainnya seharusnya memberikan porsi perhatian yang lebih besar terhadap lahirnya partai politik yang tangguh, responsive dan partisipatif. jika partai politik diposisikan seperti hal tersebut maka partai politik dapat menjadi wadah yang efektif bagi penyaluran aspirasi masyarakat, termasuk dalam memilih dan memilah calon pemimpin nasional. Akseptabilitas pemimpin nasional yang bersumber dari partai politik yang andal, responsif dan partisipatif akan mampu menghadirkan sebuah pemerintahan yang stabil, harmonis dan responsif akan berdampak bagi terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Penulis berikutnya Gun Gun Heryanto, Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute dan Dosen Komunikasi Politik di UIN Jakarta, dengan tulisan "Pemilu dan Regenerasi Kepemimpinan Nasional". Menurut beliau Penyelenggaraan pemilu memiliki posisi yang stratetis dalam proses demokrasi. Oleh karena itu, pemilu harus turut memperkuat proses konsolidasi dan pelembagaan demokrasi. Proses lahirnya pemimpin transformasional sangat tidak mudah. Pemilu demokratis yang berjalan secara reguler akan memperbesar kemungkinan lahirnya pemimpin transformasional tersebut terlebih jika para pemilih semakin rasional, partai politik giat menyelenggarakan literasi politik dan pemerintahan terpilih nanti memiliki komitmen pada perbaikan nasib bangsa dan negara. Penulis berikutnya, M.B. Zabakhrun, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olah Raga RI, dengan tulisan "Membangun Kader Pemuda Sebagai Pemimpin Bangsa Bukan Hanya Tugas Parpol". Beliau berpendapat bahwa meskipun sekarang ini parpol memiliki peran utama dalam membentuk kader kepemimpinan nasional, tetapi bukan berarti pemerintah tidak lepas tangan. Melalui Kementerian ini pemerintah terus melakukan pembinaan dan pembentukan kader-kader muda menjadi pemimpin bangsa. Penulis berikutnya adalah Dadang Juliantara, Aktivis senior dan sekaligus Direktur Lapera-Yogyakarta, menulis dengan judul "Kelas Menengah, Demokrasi dan Kepemimpinan". Beliau menyoroti masalah regenerasi kepemimpinan ini melalui analisisnya terhadap keberadaan kelas menengah di tengah arus demokrasi. Penulis selanjutnya adalah Dewi Sad Tanti, Pengajar di Fakultas Komunikasi Mercu Buana dan Staf Peneliti di PUSKOMBIS UMB, melalui studi analisis isi di Harian Kompas menyimpulkan bahwa gambaran pemimpin masa depan adlaha tokoh pemuda yang demokratis, pluralis, dan non-puritan. Tulisan terakhir adalah Tim Redaksi melakukan studi lapangan untuk melihat bagaimana pandangan dan suara nasional ke depan,...//Yeni

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data