Jurnal ini memuat enam tulisan yang merupakan karya ilmiah hasil penelitian dibidang Komunikasi Pembangunan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai perkembangan riset dibidang Komunikasi Pembanguan, mengingat bahwa komunikasi mempunyai andil penting dalam pembanguan suatu negara. tulisan pertama oleh Ariffudin yang mengangkat topik Peran Lembaga RRI Entikong dalam Penyebaran Informasi Wawasan Kebangsaan dan Jati Diri Bangsa di Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga penyiaran RRI memiliki peranan yang cukup penting dalam menyampaikan informasi dan pesan-pesan pemerintah kepada masyarakat ditengah persaingan media asing diperbatasan.Tulisan kedua oleh Ari Cahyo Nugroho tentang Konstruksi Realitas Menteri Komunikasi dan Informatika "Tifatul Sembiring" (Sebuah Analisis Semiotika Model Roland Barthes dalam Pemaknaan Ilustrasi Gambar Cover Majalah Tempo Edisi 22 Juli 2013) dengan pendekatan Roland Barthes. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Majalah Tempo ikut meramaikan dan menambah ketegangan permasalahan PLIK dan MPLIK yang sedang menjerat Menkominfo Tifatul Sembiring. Tulisan ketiga oleh Budiman tentang Pembangunan Pusat Layanan Internet Kecamatan (Kasus di Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh).Hasil penelitian menggambarkan bagaimana pengelolaan PLIK di Kabupaten Simeuulue yang syarat dengan permasalahan, diantaranya survey yang tidak tepat sasaran, Infrastruktur listrik yang belum memadai dan SDM pengelola yang minim kompetensi.Tulisan keempat oleh Burhanuddin Panjaitan tentang Peranan Media Penyiaran Komunitas dalam Pengembangan Kearifan Lokal di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan penyiaran komunikasi dalam masyarakat dinilai sangat penting karena dapat memberi pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dalam berbagai bidang. Tulisan kelima oleh Paraden Lucal Hutahuruk tentang Motivasi Pengelolaan PLIK di Kota Medan dan Sekitarnya. Menunjukkan bahwa PLIK dari sisi pengelolaan masih belum optimal. PLIK yang dikelola secara mandiri oleh perorangan mengalami kesulitan dalam menarik perhatian pengunjung. Sedangkan PLIK yang dikelola oleh pihak sekolah lebih optimal karena dapat dimanfaatkan oleh guru dan murid sebagai media pembelajaran TIK. Tulisan keenam oleh Parulian Sitompul tentang Studi pemanfaatan Internet dalam Memperoleh Informasi dan Pengetahuan Melalui Program Desa Informasi. Secara umum menunjukan bahwa fasilitas desa informasi seperti MPLIK sangat terbatas dari sisi keberadaan dan jumlahnya, sehingga frekuensi kehadiran MPLIK yang tidak terjadwal menjadi kendala bagi sebagian masyarakat pengguna layanan. //Ir

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data