Tugas akhir penciptaan karya produksi ini ditulis oleh Simon Paskahlis, dengan mengambil judul Peran Penata Artistik dalam Membangun Setting dan Property pada Drama Televisi "Damai 98". Visual menjadi kekuatan yang penting dari sebuah media televisi. Pada dasarnya audience menginginkan visual yang bagus dan menarik, baik dari set ruang, hasil gambar, suara, bahkan segi cerita. Tata artistik menjadi salah satu unit kerja produksi acara siaran televisi yang bertugas dan bertanggungjawab untuk mengolah serta menciptakan suasana yang sesuai dengan suatu penampilan acara televisi. Salah satu acara televisi yang tidak bisa lepas dari penataan artistik adalah drama. Drama televisi atau yang disebut juga sinetron kini berkembang dengan pesat, hampir disetiap stasiun televisi memiliki tayangan sinetron. Namun saat ini penulis menganggap beberapa sinetron ditelevisi terlihat kurang sinkron antara cerita dengan penataan setting. Adanya fenomena ini membuat penulis tertantang membuat sebuah drama televisi dengan penataan setting dan property yang sesuai dengan cerita. Penata artistik memiliki peran penting dalam membangun suasana pada setiap frame gambar yang diambil kamera, meliputi background (latar belakang), fore ground (latar depan), dan property, sesuai dengan kebutuhan naskah. Menjadi seorang penata artistik harus memiliki nilai kreativitas dan seni yang tinggi. Selain itu harus memiliki wawasan yang luas dan keingintahuan yang tinggi tentang hal-hal baru. Dalam penataan artistik pada drama Televisi "Damai 98", penulis fokus pada pembangunan setting dan pengadaan property. Dalam membangun setting penulis memanfaatkan lokasi yang sudah ada kemudian dimaksimalkan dengan penataan property, dan membangun dari yang tidak ada. Melalui penataan setting dan property yang maksimal, tata artistik mampu mendukung dramatisasi cerita.//Ir

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data