Kurangnya kualitas pelayanan kepada pelanggan menjadi masalah yang cukup serius pada divisi Delivery Order. Adanya pedoman tertulis dan pelaksanaan tata kelola informasi menjadi pengaruh terhadap baik buruknya kualitas pelayanan. Penelitian ini penting dilakukan untuk melihat tata kelola informasi pada PT Charoen Pokphand Indonesia Cabang Semarang. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus analisis kualitatif, dengan pengimpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) strategi pengelolaan informasi devisi Delovery Order menggunakan prinsip POAC manajemen, namun tidak memiliki panduan secara tertulis; (2) Kebijakan pengelolaan informasi, prinsip informasi dan arsitektur informasi divisi Delivery Order sudah saling mendukung, namun belum memiliki pedoman untuk pelaksanaan dan pemeliharaan; (3) Manajemen resiko informasi divisi Delivery Order belum ada SOP untuk menangani secara manual jika ada data-data yang tidak terlindungi, namun sistem dilengkapi dengan id login dan password; (4) Manajemen kualitas informasi divisi Delivery Order sudah mampu memenuhi kebutuhan bisnis dan perusahaan, hal ini karena SOP sebagai teknologi sistem informasi divisi Delivery Order mampu memenuhi kebutuhan divisi dan perusahaan; (5) Monitoring manajer divisi Delivery Order terhadap kepatuhan staff dalam mengelola informasi dengan melakukan meeting setiap pagi dan bulanan, serta memberikan surat peringatan apabila staff melakukan kesalahan yang sama sebanyak 3x (tiga kali); (6) Aturan pemberian informasi sebagai tata kelola informasi divisi Delivery Order dengan memilah informasi menjadi 3 jenis yaitu informasi rahasia, terbatas dan terbuka beserta pihak-pihak yang berhak menerima informasi. Serta penyebab buruknya kualitas pelayanan divisi Delivery Order karena tidak berfungsinya indikator Monitoring dan Kepatuhan pada tata kelola informasi.//yn