Dalam percakapan dengan orang asing atau seseorang yang belum pernah dikenal, biasanya seseorang akan memiliki banyak pertanyaan mengenai orang baru tersebut. Tentu pada saat itu, orang tersebut tidak memiliki jawaban pasti atas pertanyaan-pertanyaan yang dimilikinya. Hal ini dialami oleh para barista pemula saat beradaptasi dengan seniornya. Dalam kondisi itulah barista pemula dapat dikatakan mengalami ketidakpastian. Ketidakpastian tersebut membuat barista pemula kesulitan untuk menentukan apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan barista senior yang kemudian membuat barista pemula tersebut mencoba untuk mengurangi ketidakpastian yang dialaminya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi mewujudkan komunikasi interpersonal yang efektif dalam upaya pengurangan ketidakpastian oleh barista pemula di Suasiko Coffee & Space saat beradaptasi dengan barista senior. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan sudut pandang teori pengurangan ketidakpastian dari Charles Berger. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan oleh barista pemula untuk mengatasi ketidakpastian sangat beragam. Namun, ada yang hanya menggunakan dua strategi, ada pula yang menggunakan kombinasi dari ketiga strategi yang ada. Ketidakpastian yang dialami barista pemula saat beradaptasi yaitu ketidakpastian kognitif dan perilaku. Hal tersebut berhasil diatasi setelah barista pemula melakukan strategi pengurangan ketidakpastian dan terciptalah komunikasi interpersonal yang efektif yang ditandai dengan adanya hubungan interpersonal yang melibatkan keterbukaan dan kesetaraan untuk interaksi kedepannya.//yn

Sumbangan dari alumni STMM lulus Tahun 2021, an. Rinalsa Rosdiana, PS. MIK, skripsi diterima tanggal 20-07-2021, sebanyak 1 eksemplar