New media menghadirkan media sosial sebagai media berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial. Pada masa pandemi Covid-19, para influencer memanfaatkan new media untuk menyosialisasikan pencegahan Covid-19 dan membangun personal branding. Seperti yang dilakukan oleh dr. Tirta sebagai influencer dalam membangun personal branding dengan program telemedicine yang ia buat. Telemedicine tersebut banyak mendapatkan respon positif dari masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui personal branding dr. Tirta sebagai influencer dalam program telemedicine. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah delapan teori Personal Branding dari Montoya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dalam melakukan pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam kepada pasien telemedicine dr. Tirta serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan dr. Tirta telah menggambarkan ke delapan konsep personal branding Montoya. Spesialisasi yang dimiliki dr. Tirta berbeda dengan konsep personal branding pada umumnya, dr. Tirta tidak berfokus pada satu keahlian khusus, ia memiliki dua keahlian yaitu dibidang bisnis dan kesehatan. Selain itu, dr. Tirta memiliki ciri khas berpenampilan nyentrik dan caranya berbicara terkesan blak-blakan. Konsistensi dan keteguhannya dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait kesehatan di media sosial dengan kemasan yang menarik juga memberikan kesan positif.//yn