Karya dokumenter "Hidup Dalam Stigma Terorisme" menceritakan kehidupan Ida Hartati, seorang istri terduga teroris yang terus berjuang menghidupi keempat anaknya dan menjadi tulang punggung keluargannya. Meskipun stigma negatif tentang teroris yang melekat pada dirinya, Ida tetap memberikan hal positif kepada lingkungannya dengan memberi sedekah. Melalui metode implementasi camera angle dan kontinuitas gambar, penulis sebagai pengarah acara ingin memberikan suguhan informasi yang dikemas dalam format dokumenter televisi. Bersama dengan camera person penulis menciptakan harmonisasi agar tidak terjadi salah paham dalam pengambilan gambar. Penulis tidak lain ingin menciptakan sajian program dengan kekuatan fakta gambar yang menggunakan berbagai camera angle pengambilan gambar dan kontinuitas gambar. Penulis menjadi editor manager agar mempermudah proses penyuntingan gambar oleh editor. Kemasan program Dokumenter Televisi ini menjadi bagian cari sub edisi program acara bernama "Sudut Pandang" yang ditayangkan seminggu sekali dengan durasi sekitar delapan belas menit. Penulis berharap akan hasil program ini dapat menimbulkan kesan dramatis melalui penyajian audio visual yang dinamis dan tidak membosankan.//yn

Sumbangan dari alumni STMM lulus tahun 2019, an. Erygo Pangestu Rafsanjani (PS. Manarita), skripsi diterima tanggal 16-07-2019, sebanyak 1 eksemplar