Buku

Jurnalisme Naratif Dalam Naskah Dokumenter Televisi “Warisan Negeriku” Edisi “Wayang Layar Lebar Modifikasi Wayang Kulit”

Wayang kulit merupakan salah satu kesenian tradisional Indonesia. Pertunjukan wayang kulit menyajikan kisah yang erat dengan budaya Jawa, serta memiliki nilainilai khusus di dalamnya. Perkembangan yang terus terjadi melahirkan inovasi baru di dunia perwayangan yaitu wayang cinema. Wayang cinema merupakan pertunjukan wayang kulit dengan mengusung konsep layaknya film di bioskop didukung dengan sound dan animasi. Penciptaan karya produksi audio visual ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi,dilengkapi dengan teknik pengumpulan data seperti riset, observasi dan wawancara. Penulis naskah bertugas untuk membangun suatu cerita dengan menentukan gaya penulisan yang akan digunakan. Dalam karya dokumenter televisi ini penulis menerapkan gaya penulisan jurnalisme naratif. Hal ini bertujuan untuk mempermudah penonton dalam memahami pesan yang di tayangkan. Berdasarkan hasil yang penulis jabarkan, diperoleh kesimpulan bahwa penulis telah menerapkan penggunaan gaya jurnalisme naratif dalam penulisan naskah karya audio visual sehingga dapat menyajikan informasi secara terstruktur dan membangun kedekatan dengan penonton.

Oleh Agatha Tyrza Indrasmoro

Gaya Bahasa Paradoks Dalam Penulisa Naskah Program Dokumenter Televisi “Potret Pusaka” Edisi “Cina Benteng Bukan Cina Biasa”

Cina Benteng merupakan salah satu masyarakat yang bermukin di kota Tangerang. Mereka awalnya merupakan Etnis Tionghoa yang berakulturasi dengan warga setempat lalu mempunyai keturunan yang disebut Cina Benteng. Berbeda dengan Etnis Tionghoa pada umumnya, mereka memiliki ciri-ciri fisik seperti, bermata belo, berkulit sawo matang, dan memiliki kehidupan dibawah rata-rata. Mereka memilki stigma yang melekat di masyarakat tentang kehidupan mereka. Penulis sebagai penulis naskah berperan aktif dalam menerjemahkan ide produser ke dalam sebuah tulisan yang nantinya divisualisasikan ke dalam video dan audio oleh pengarah acara pada pembuatan program dokumenter potret ini. Dengan menggunakan metode nya PraProduksi, Produksi dan Pasca Produksi. Proses pembuatan naskah dilakukan dengan menggunakan gaya bahasa paradoksyaitu gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta fakta yang ada sehingga dapat menarik semua perhatian karena kebenaran. Penulis memiliki tujuan untuk menegaskan sebuah fakta dibalik kenyataan agar menggugah kesdaran semua pihak yang bersangkutan sehingga pesan cerita yang dimaksud dapat tergambarkan jelas oleh audience melalui penegasan dari gaya bahasa tersebut.Kesimpulan yang dapat diperoleh sebagai penulis naskah, penulis telah menerapkan gaya bahasa paradoks dalam narasi sehingga dapat menumbuhkan rasa emosional dan rasa empati audience.

Oleh Viola Lintang HCA

Ide Kreatif Produser Dalam Produksi Program Dokumenter Televisi “Cerita Setempat Edisi Laksamana Cheng Ho Penyebar Islam Di Cirebon”

Penyebaran Islam di tanah Cirebon yang dipengaruhi oleh Laksaman Cheng Ho merupakan sejarah penting dan berpengaruh untuk terus digali dan dikaji hingga saat ini. Tentang siapa, kapan serta bagaimana proses islamisasi tersebut terjadi. Mengingat daerah ini memiliki keunikan yaitu masyarakatnya, yang merupakan campuran dari berbagai suku dan daerah dari penjuru nusantara. “Cerita Setempat” edisi “Laksamana Cheng Ho Penyebar Islam di Cirebon”, tujuan dari dokumenter ini tentunya agar masyarakat lebih mengetahui sejarah akan suatu tempat dan tokoh pentingnya dan juga bisa meredakan isu anti-China saat ini, karya dokumenter televisi sejarah yang penulis kembangkan dengan ide kreatif yaitu dengan penggunakan animasi tiga dimensi berkat perkembangan teknologi saat ini, sehingga tidak membuat penonton merasa bosan. Serta didukung oleh sound effect yang kembali lagi karena perkembangan teknologi. Proses penulisan dilandasi dengan data serta riset mendalam, lalu dilakukan penyempurnaan selama masa produksi, Hasil dari pengambaran visual yang memang mustahil untuk diambil kini bisa digambarkan dengan adanya animasi tiga dimensi ini. Hasil dari ide kreatif animasi tiga dimensi ini tampak pada penyajian yang kreatif sehingga menjadi daya tarik penonton dan bisa menggambarkan beberapa kejadian yang tidak bisa terulang kembali.

Oleh Febrian, M. Geraldi

Pendekatan Semiotik Produser Pada Penciptaan Dokumenter Televisi “Sisi Lain” Edisi “Candu Jagat K-Pop”

K-Pop atau Korean Pop sedang digandrungi masyarakat Indonesia. Hal ini tak lepas dari adanya K-Popers atau fans K-Pop yang selalu mendukung sang idola. Dikarenakan pandemi, mereka hanya bisa mendukung secara online, salah satu caranya yaitu membuat konten di media sosial. Akan tetapi, ada beberapa K-Popers yang membuat konten mengarah pada pelecehan seksual online. Beberapa K-Popers tadi membuat editan video, foto, hingga tulisan berupa komentar dan fanfiction (cerita fiksi) yang menjadikan sang idola sebagai subjek imajinasi seksual. Oleh sebab itu, penulis sebagai produser menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes untuk menyampaikan pesan lewat tanda dari konten yang dibuat beberapa K-Popers tersebut kepada audiensi. Konten yang dibuat beberapa K-Popers seperti foto dan tulisan menjadi bahan yang dianalisis penulis. Lewat karya ini penulis berharap dapat menyampaikan informasi bahwa ada beberapa K-Popers yang bertindak tidak wajar dan menghimbau untuk menggunakan media sosial secara bijak.

Oleh Erna Sulistyowati

Strategi Produser Menggunakan Keberagaman Subjek Pada Program Acara Feature “Lanskap Indonesia” Edisi “Texas Van Java”

“Lanskap Indonesia” Edisi “Texas Van Java” adalah sebuah karya feature televisi yang tayang seminggu sekali dengan format penyajian perjalanan wisata, feature yang berlokasi di Wonocolo ini dikemas dengan gaya yang santai dan ekspresif. Lokasi ini juga sudah ditetapkan menjadi satu-satunya living museum tambang minyak di Indonesia. Menurut penulis, lokasi ini menarik karena mengandung sejarah dan edukasi bagi penonton, belum banyak yang mengetahui lokasi ini dan potensi di dalamnya. Tujuan dari karya skripsi ini adalah untuk memberikan masyarakat tayangan yang mengedukasi dan informatif, selain itu juga untuk mengangkat potensi wisata mengenai di kawasan Wonocolo. Metode yang digunakan penulis dalam menciptakan karya produksi adalah dengan observasi, wawancara, SOP mulai dari pra produksi, produksi dan pasca produksi yang sesuai fakta di lapangan. Strategi produser menggunakan keberagaman subjek diaplikasikan dengan melakukan wawancara dengan narasumber yang terkait dengan objek karya, sehingga informasi yang didapat lebih lengkap dan informatif. Hasil produksi program acara feature Texas Van Java berdurasi tiga puluh menit ini terdiri dari tiga sequence. Kesimpulan karya ini adalah memberikan sajian tayangan feature yang menarik, dan dan menghibur serta lebih informatif karena menampilkan beragam subjek agar lebih mudah dipahami oleh penonton.

Oleh Inggrit Ardellia Noventy

Berita Terbaru