Buku

Pengembangan Konvergensi Media di Bidang Kuliner "Crick Crack Kitchen" Berbasis Website

Website “Crick Crack Kitchen” adalah salah satu bentuk konvergensi media yang bertujuan mengembangkan usaha kuliner di bidang katering roti. Untuk membuat Website “Crick Crack Kitchen” memiliki beberapa permasalah yang penulis hadapi, seperti bagaimana untuk merancang dan mengembangkan Website “Crick Crack Kitchen” hingga menguji apakah telah memberikan kemudah pengguna dalam mendapatkan informasi mengenai Crick Crack Kitchen. Dalam pengembangan Website ini terdari dari tiga tahap antara lain perencanaan, pengembangan, dan pengujian. Tahap perencanaan Website meliputi penentuan konten yang akan disajikan nantinya di dalam Website. Berikutnya tahap pengembangan Website dilaksanakan menggunakan WIX dengan menerapkan beberapa prinsip Usability antara lain aspek Learnability dan Efficiency. Tahap terakhir yaitu pengujian dilakukan dengan tujuan memberikan kesimpulan apakah Website telah mencapai aspek-aspek dalam prinsip Usability. //ir

Oleh Ikhsan Hanif

Penerapan Developing Shot pada Program Dokumenter "Banyusumurup Makam Para Pendosa Kerajaan Mataram"

Teknik developing shot digunakan untuk menyampaikan informasi suatu latar, adegan maupun lokasi yang ditampilkan, misalnya dalam bentuk eye catcher maupun insert. Dalam penerapannya, ada beberapa karya dokumenter yang telah diamati tetapi belum menerapkan teknik developing shot dengan baik, seperti beberapa pengambilan gambar dengan shaking yang berlebihan, kurangnya pergerakan kamera sehingga gambar yang ditampilkan hanya still sehingga akan monoton. Dengan penerapan teknik developing shot memberikan sudut pandang yang berbeda, seakan-akan penonton ikut terlibat. Akan tetapi developing shot perlu diterapkan dengan baik, jika tidak maka makna yang ingin disampaikan sulit ditangkap dengan baik oleh penonton atau terjadi disinformasi. Supaya tidak terjadi disinformasi maka penerapan developing shot perlu diikuti dengan pemilihan komposisi dan size shot yang menarik. Penerapan developing shot disertai dengan pemilihan size shot menciptakan situasi maupun emosi subjek secara jelas, penerapan developing shot dengan komposisi gambar akan menciptakan visual yang indah dan harmonis. Hasil penerapan teknik developing shot dengan size shot dan komposisi gambar yang menarik membuat penonton terpikat untuk dapat menyaksikan program dokumenter ini dari awal sampai akhir. Penerapan teknik developing shot juga menggunakan alat pendukung seperti stabilizer maupun tripod untuk mendapatkan kestabilan dalam pengambilan gambarnya. Penerapan teknik pengambilan gambar tersebut diterapkan dalam karya dokumenter “Banyusumurup, makam para pendosa kerajaan mataram”. Dengan penerapan shot yang bervariasi tersebut menghasilkan karya yang informatif dan atraktif untuk ditonton. //ir

Oleh Tafaul Fauzi

Penerapan Motion Graphic pada Program Feature Televisi "Youth-Special School Headmaster"

Suatu program yang diproduksi tentunya memiliki informasi yang harus disampaikan. Untuk menyajikan informasi tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan teknik motion graphic. Berdasarkan pengamatan penulis, terdapat feature yang belum menerapkan motion graphic secara optimal sehingga informasi kurang tersampaikan dan membuat tayangan menjadi monoton. Program feature televisi “Youth-Special School Headmaster” merupakan karya feature televisi yang menceritakan tentang kehidupan seorang mahasiswa diluar kegiatan perkuliahan. Karya ini menerapkan teknik-teknik motion graphic berupa animation graphic, kinetic typography, dan split motion. Animation graphic diterapkan untuk memberi pergerakan masuk dan keluar pada shapes. Teknik kinetic typography diterapkan pada tulisan agar kemunculan tulisan lebih menarik. Teknik split motion digunakan untuk membagi layar menjadi beberapa bagian. Penerapan ketiga teknik motion graphic tersebut dapat memperjelas informasi yang disampaikan dan menghasilkan karya yang lebih variatif. //ir

Oleh Amira Azizah

Implementasi Variasi Shot pada Program Feature Televisi "Doyan Makan Episode Selat Solo"

Karya produksi ini merupakan program yang memberikan informasi serta hiburan mengenai wisata kuliner Selat Solo yang terdapat di Kota Solo. Agar program tayangan ini menjadi sebuah tayangan yang informatif dan berkualitas, maka program ini harus memiliki variasi dan komposisi gambar yang baik. Apabila sebuah program tayangan tidak memiliki variasi dan komposisi gambar yang baik, maka informasi yang ingin disampaikan tidak dapat tersampaikan dengan baik. Tujuan dari tugas akhir penciptaan karya produksi ini adalah untuk menciptakan sebuah program feature televisi yang memiliki variasi dan komposisi gambar yang baik dengan menerapkan teknik pengambilan gambar Simple Shot, Complex Shot, dan Developing Shot. Penulis sebagai penata kamera dalam produksi program feature ini mengambil referensi dari beberapa karya yang telah ada sebelumnya dan juga menggunakan teori dari buku yang telah penulis baca untuk mewujudkan program feature televisi yang memiliki variasi dan komposisi yang baik. Teknik pengambilan gambar Simple Shot merupakan Teknik pengambilan gambar statis yang bertujuan agar penonton dapat berfokus pada apa yang sedang disampaikan oleh subjek yang berada didalam frame gambar. Teknik pengabilan gambar Complex Shot bertujuan untuk menciptakan gambar yang bervariasi dengan menerapkan pergerakan kamera berupa panning dan tilting. Teknik pengambilan gambar Developing Shot digunakan agar gambar yang diambil jauh lebih bervariasi lagi dengan penerapan pergerakan kamera berupa follow, crabbing, dan arching. Program feature televisi “Doyan Makan Episode Selat Solo” telah diproduksi sesuai dengan perencanaan yang dibuatdengan menerapkan beberapa Teknik pengambilan gambar yaitu Simple Shot, Complex Shot, dan Developing Shot sehingga menghasilkan tayangan yang memiliki gambar dan kompoisi yang baik. Penerapan Teknik Simple Shot akan jauh lebih efektif dilakukan jika dalam prosesnya dibantu dengan penggunaan tripod untuk menjaga kestabilan gambar. Penerapan Teknik Complex Shot dan Developing Shot akan jauh lebih efektif dan efisien dilakukan jika dalam proses penerapannya dibantu dengan penggunaan alat Gimbal Stabilizer. //ir

Oleh Reza Ryandika

Penerapan Stereo Imaging pada Program Feature Televisi "Youth-Special School Headmaster"

Peranan audio dalam program televisi sangatlah penting untuk mendukung gambar yang ditampilkan dan membangun feel agar penonton dapat menikmati apa yang ingin disampaikan dari audio-video tersebut. Permasalahan yang sering ditemukan dalam membuat karya audiovideo adalah beberapa sound effect kurang begitu mendukung gambar sehingga terasa datar dan kurang dramatis. Tugas akhir ini bertujuan untuk menerapkan stereo imaging dalam penataan suara agar dapat mendukung suasana dengan metode penataan microphone, teknik panning, dan teknik mixing. Penataan Microphone dalam produksi ini menggunakan teknik perekaman (A-B) yaitu dua microphone yang ditempatkan pada 90° satu sama lain untuk menghasilkan suara kiri-kanan, dan diposisikan pada 45° ke subjek, panning adalah proses menempatkan suara pada bidang dengar (kanan-kiri) agar suara terdengar lebih luas, mixing untuk menggabungkan beberapa suara menjadi satu, serta Imager untuk memperluas stereo width (lebar stereo) agar suara terdengar lebih alami. Adapun hasil dari metode tersebut menunjukkan bahwa stereo imaging dapat mendukung suasana dalam gambar karena persepsi lokasi suara yang meliputi bidang horizontal, vertikal, persepsi jarak dan ruang dapat membangun feel seolah-olah penonton berada di lokasi yang terjadi. //ir

Oleh Herwinda Nuha Nuzullata

Berita Terbaru