Buku

Penerapan Continuity Editing pada Program Dokumenter "Historia Banyusumurup : Makam Para Pendosa Kerajaan Mataram"

Program Dokumenter Historia Banyusumurup “Makam Para Pendosa Kerajaan Mataram” ini mengulas tentang kejamnya pemerintahan Amangkurat I, Perbedaan perlakuan antara Makam Banyusumurup dengan Makam yang lainnya seperti Makam Imogiri dan Makam Giriloyo, serta sisi lain dari Makam Banyusumurup yang dianggap pengkhianat oleh kerajaan Mataram. Program dokumenter ini memerlukan continuity editing agar menjadi sebuah tayangan yang kesinambungan pada sebuah karya serta menarik dan informatif bagi penonton, Apabila sebuah program tayangan tidak menerapkan continuity editing, maka informasi yang disampaikan tidak dapat diterima dengan baik. Tujuan dari tugas akhir penciptaan karya produksi ini adalah untuk menciptakan continuity editing dalam program dokumenter televisi dengan menggunakan teknik cutting by narration, cutting by rhytm, color correction dan color grading. Teknik cutting by narration merupakan teknik perpindahan atau pemotongan gambar yang bertujuan menyelaraskan visual dengan narasi. Teknik cutting by rhytm bertujuan untuk menyelaraskan visual dengan irama dan mood pada musik. Teknik color correction bertujuan untuk menyelaraskan warna antar gambar sehingga tidak terjadi jumping warna. Program dokumenter Historia Banyusumurup “Makam Para Pendosa Kerajaan Mataram” telah diproduksi sesuai perencanaan dengan menggunakan beberapa teknik editing yaitu cutting by narration, cutting by rhytm, color correction dan color grading sehingga menghasilkan visual dan audio yang continuity, warna yang berkesinambungan, dan memiliki visual yang dinamis sehingga memberikan tayangan yang menarik dan informatif bagi penonton. //ir

Oleh Bima Triwandha Fianarmada

Penerapan Kontinuitas Gambar dalam Editing pada Program Dokumenter Paradoks Dilema Bahasa Jawa

Program dokumenter Paradoks Dilema Bahasa Jawa adalah program acara yang memberikan informasi dengan tujuan membuka wawasan baru kepada masyarakat, mengenai bahasa daerah khususnya bahasa Jawa yang sudah mulai pudar dan mulai tidak digunakan oleh generasi muda. Program dokumenter ini memerlukan penerapan kontinuitas gambar agar menghasilkan audio dan visual yang berkesinambungan sehingga menjadi suatu karya yang menarik dan informatif bagi para penonton. Untuk mencapai kontinuitas gambar, pada program dokumenter ini editor menggunakan beberapa teknik editing yakni teknik cutting by narration, cutting by rhythm, dan teknik coloring. Teknik cutting by narration adalah teknik editing dengan menerapkan perpindahan gambar berdasarkan narasi yang telah dituangkan dalam naskah dan kemudian dibacakan oleh seorang narator. Teknik cutting by rhythm adalah teknik perpindahan gambar berdasarkan tempo dan beat dari birama, suara, musik ataupun sound effect yang terpadu dalam setiap objek. Teknik coloring adalah teknik yang bertujuan untuk mendapatkan keselarasan warna dari setiap shot. Dengan diterapkannya ketiga teknik tersebut, dokumenter ini menghasilkan sebuah karya audio dan visual yang berkesinambungan, warna yang berkesinambungan, dan visualisasi yang terlihat menarik serta mudah dipahami alurnya oleh penonton. //ir

Oleh Vista Hamidah

Penerapan Teknik Cutting dalam Proses Editing Dokumenter Televisi "Eksistensi Dalang Perempuan"

Eksistensi dalang perempuan merupakan sebuah program dokumenter televisi bergenre dokumenter biografi yang mengangkat tentang tokoh seorang dalam perempuan dari Yogyakarta Bernama Rizky Rahma. Penulis sebagai editor yang berperan penting dalam proses pasca produksi. Dalam sebuah program dokumenter televisi sangatlah mementingkan kesinambungan gambar untuk penyampaian informasi. Salah satu pendukung kesinambungan gambar adalah Teknik cutting. Terdapat beberapa permasalahan yang terjadi pada Teknik cutting seperti perpindahan gambar yang tidak sesuai dengan narasi, perpindahan gambar yang kurang sesuai dengan beat dari musik ilustrasi. Atas dasar hal tersebut penulis mengambil judul Penerapan Teknik Cutting Dalam Proses Editing Dokumenter Televisi “Eksistensi Dalang Perempuan”. Penulis menggunakan software Adobe Premiere Pro 2020 dengan menerapkan beberapa teknik cutting yakni cutting by narration, cutting by rhythm, dan cutting by moment. Teknik cutting by narration adalah teknik perpindahan gambar dengan menyesuakan narasi untuk menciptakan kesinambungan antara gambar dengan narasi. Cutting by rhythm adalah teknik perpindahan gambar dengan menyesuakan beat, ritme maupun ketukan dari musik ilustrasi. Dan cutting by moment adalah teknik perpindahan gambar berdasarkan moment atau kejadian yang dilakukan atau dialami objek yang dituju digunakan untuk perpindahan gambar yang memerlukan hal detail. Penulis menggunakan ketiga Teknik cutting tersebut untuk mendapatkan kesinambungan gambar dan informasi yang jelas dalam hasil akhir editing. Hasil karya dokumenter televisi ini dapat dinikmati dengan baik dan bisa menjadi referensi karya produksi dokumenter televisi lainnya. //ir

Oleh Allamsyah Yusuf Kurniawan

Penerapan Komposisi Gambar pada Program Dokumenter Televisi "Sang Penari, Matahari Jawa"

Media massa televisi merupakan gabungan dari media suara dan gambar, bisa bersifat informatif, hiburan, maupun pendidikan. Media penyiaran mengalami perkembangan pesat dalam segi teknologi maupun materi menginspirasi penulis untuk menciptakan program dokumenter televisi “sang penari matahari jawa” menceritakan isu menarik tentang kebudayaan, yaitu tari seblang dari suku osing banyuwangi. Karya dibuat mengangat tentang sang penari seblang dimana tari Seblang sendiri merupakan budaya tertua di Banyuwangi. Dalam penerapan komposisi gambar harmonis, teknik pergerakan kamera, serta penggunaan lensa tepat dalam program dokumenter televisi menjadi dasar dalam permasalahan pembuatan produksi dengan tujuan untuk menciptakan visual menarik dan informatif. Metode dalam produksi ini adalah dengan memperhatikan komposisi gambar, type of shot, camera angle, camera movement, six element of shot tepat dengan menggunakan teknik pengambilan gambar simple shot, complex shot, dan developing shot dengan alat bantu stabilizer, tripod, berbagai alat tambahan lainnya, dan beberapa lensa antara lain wide, fix, dan tele agar dapat menghasilkan visual bervariasi. Tujuan penerapan komposisi gambar pada program dokumenter televisi dapat memberikan visual yang memiliki nilai informasi dan nilai estetika. Dalam penerapan komposisi gambar dapat dengan aspek rule of thirds, lookingroom, dan headroom dengan mengkombinasikan teknik developing shot dan penggunaan lensa sesuai untuk menerapkan komposisi gambar yang baik. Setelah melakukan proses produksi dapat disimpulkan bahwa penerapan komposisi gambar dapat menghasilkan visual yang indah, harmonis, dan informatif. Dalam pengembangan produksi, lebih diperbanyak riset pada saat survey tempat produksi agar pada saat pengambilan gambar dapat sesuai yang diinginkan dan gambar lebih bervariatif dan informatif. //ir

Oleh Bintang Faruk Pradana

Penerapan Virtual Soundcheck di Perangkat Audio Mixer digital dalam Produksi Musik "Weska"

Perkembangan program siaran televisi saat ini sangat pesat sekali, secara umum format program siaran televisi terbagi dalam dua bagian, yaitu program hiburan dan informasi (berita). Live musik merupakan bagian dari format program acara hiburan yaitu Live Music. Penulis membuat sebuah karya musik merjudul “Weska” yang merupakan sebuah format program acara hiburan music show yang dikemas dengan konsep tema live studio dan diproduksi secara indoor. Dalam sebuah paket produksi music show perangkat audio mixer menjadi peralatan audio yang mempunyai peran besar terhadap suara yang dihasilkan, sering kali acara musik show kurang efisien dalam hal proses instalasi seperti terdapat banyak konfigurasi peralatan, jumlah penggunaan kabel maupun jumlak crew audio yang terlibat , serta output audio yang kurang maksimal karena kritisnya seorang penata suara dalam merekam ataupun menata suara yang mengakibatkan audio terdengar kurang harmonis. Atas dasar inilah penulis membuat produksi audio dengan teknik Virtual soundcheck dengan sistem multi track recording secara live performance menggunakan audio mixer digital yang terintegrasi dengan Digital Audio Workstation DAW dengan tujuan lebih efisien dan efektif. Proses ini dilakukan dengan menggunakan sistem perekaman berbasis digital yang terintegrasi melalui perangkat audio mixer digital sehingga lebih efektif dan efisien saat souncek karena membutuhkan waktu yang singkat. //ir 

Oleh Sidiq Ridwan R.H.

Berita Terbaru