Buku

Narasi Sugestif dalam Penulisan Naskah Dokumenter TV "Sang Penggerak" Episode "Di Balik Pawon Gendis"

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang terkena dampak buruk akibat pandemi. Salah satu UMKM wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang masih bertahan ketika pandemi adalah Pawon Gendis. Pawon Gendis merupakan kelompok wanita tani dari Dusun Salakmalang, Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo yang mengolah biji kakao menjadi olahan cokelat. Pawon Gendis didirikan oleh Ibu Dwi Martuti Rahayu sejak tahun 2013. Penciptaan program dokumenter “Sang Penggerak” dilatarbelakangi oleh sosok Ibu Dwi Martuti Rahayu yang memiliki semangat juang tinggi dalam melakukan gerakan perubahan. Dokumenter ini menceritakan tentang Ibu Dwi Martuti Rahayu dalam membina perempuan Kulon Progo yang tergabung dalam Pawon Gendis, halangan yang pernah dihadapi saat merintis Pawon Gendis, serta prestasi yang telah diraih. Tujuan penciptaan program dokumenter “Sang Penggerak” adalah untuk memberikan pengaruh secara halus kepada penonton terhadap gerakan Ibu Dwi Martuti Rahayu melalui media naskah dengan pendekatan narasi sugestif. Narasi sugestif menggunakan kalimat konotasi dalam menyampaikan sebuah pesan. Proses penulisan naskah menggunakan empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pra-penulisan, tahap pelaksanaan, dan tahap penulisan kembali. Proses penulisan naskah tersebut menghasilkan empat bentuk naskah, yaitu sinopsis, treatment, naskah narasi, dan fullscript. //ir

Oleh Angela Rezka Andua Putri

Strategi Pemasaran Program Dokumenter "Sang Penggerak" Episode "Di Balik Pawon Gendis" Melalui Pendekatan Promosi

Strategi pemasaran merupakan salah satu tugas produser yang dilakukan agar program diketahui oleh masyarakat. Pada skripsi ini penulis melakukan pemasaran melalui pendekatan promosi media sosial. Promosi merupakan kegiatan mengomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran untuk memberikan informasi tentang keistimewaan, kegunaan dan keberadaannya, sehingga mengubah sikap seseorang untuk bertindak. Tujuan penciptaan skripsi ini adalah untuk memasarkan program dokumenter “Sang Penggerak” episode “Di Balik Pawon Gendis” melalui pendekatan promosi. Program ini memberikan informasi mengenai kisah kegigihan Ibu Dwi dalam mengembangan Kelompok wanita tani Pawon Gendis yang berlokasi di Kulon Progo. Proses pengumpulan informasi dalam pembuatan program ini dilakukan dengan observasi dan wawancara. Program dokumenter ini dibuat melalui tahap pra produksi, produksi, pasca produksi dan penayangan. Promosi program ini dilakukan dengan cara mengunggah poster dan cuplikan program melalui media sosial Instagram, Twitter dan Whatsapp. Pada skripsi ini terdapat empat unsur dalam bauran pemasaran yang diukur menggunakan skala likert, yaitu Produk, Harga, Lokasi, dan Promosi. Pemasaran melalui promosi media sosial ini sudah memenuhi setiap 2 unsur dalam bauran pemasaran. Pemasaran melalui media sosial efektif untuk dilakukan karena telah mendapatkan 60 orang penonton sesuai dengan target yang ditentukan. Kemudian untuk melakukan promosi lebih efektif menggunakan media sosial Instagram dan Twitter jika dibandingkan media Whatsapp. //ir

Oleh Siti Amanah Nabila

Strategi Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Drama Musikal Televisi Sofia dan Mahkota Kerajaan Arthur Episode Ulang Tahun Sofia

Drama musikal memiliki daya tarik tersendiri, karena nyanyian dan lagu disisipkan dalam penyampaian ceritanya. Produksi karya drama musikal televisi “Sofia dan Mahkota Kerajaan Arthur Episode Ulang Tahun Sofia” ini, memerlukan proses yang cukup panjang, sehingga adanya peran seorang produser menjadi penting agar kebutuhan produksi secara menyeluruh dapat dikelola dengan baik. Keberagaman sifat, sikap dan cara kerja yang dimiliki oleh setiap individu perlu diselaraskan, guna meminimalisir adanya ketidakcocokan yang menimbulkan masalah, baik di produksi maupun dikemudian hari. Setiap produser memiliki gaya kepemimpinannya masing-masing, namun disini penulis fokus menyoroti strategi pengelolaan sumber daya manusia. Dengan menyesuaikan potensi dan bidang keahlian dari tiap-tiap individu ke dalam sebuah tim, serta penerapan pola komunikasi dua arah. Meskipun dalam prosesnya terjadi beberapa hambatan, sistem komunikasi yang berlangsung dua arah membuat karya ini dapat teselesaikan sesuai dengan harapan karena hambatan yang terjadi dapat dengan cepat diselesaikan melalui diskusi bersama pihak terkait. //ir

Oleh Shofia Naufal Hilmi

Strategi Produser pada Produksi Program Dokumenter Dibalik Lensa Episode "Tepas Tandha Yekti"

Penciptaan dokumenter televisi yang berjudul Di Balik Lensa episode “Tepas Tandha Yekti” mengangkat cerita tentang awal kebudayaan Keraton Yogyakarta dengan mengabadikan acara budaya tersebut dan menyebarkannya secara informatif dan kreatif di tengah perubahan zaman. Beberapa visi Tepas Tandha Yekti itu sendiri adalah menghadirkan budaya Jawa di Keraton ke publik dengan lebih baik serta semua arsip dan dokumentasi Keraton mempunyai backup digital. Berbagai budaya Keraton Yogyakarta yang berbentuk upacara dan benda masih terjaga kelestariannya hingga sekarang. Penyusunan program dokumenter ini dimulai sebelum pra produksi produser mengumpulkan informasi dengan observasi berbagai produksi program dan melalui terbentuknya Tepas Tandha Yekti serta bagaimana divisi itu melestarikan wawancara terhadap pelaku produksi audio visual. Penulis menyadari masih sering terjadi masalah dalam suatu produksi baik produksi kecil maupun dalam rumah produksi yang sudah besar. Oleh karena itu penulis sebagai produser mencoba membuat strategi-strategi untuk produksi program dokumenter berdasar data apa yang penulis telah observasi, salah satu masalah produksi adalah ,minimnya sumber daya manusia membuat produser harus bisa memanajemen kru agar bisa menciptakan sebuah karya yang layak di tonton. berbekal strategi produser berharap bisa meminimalisir terjadinya masalah dalam produksi audiovisual. //ir 

Oleh Yhoni Vega Elandika

Berita Terbaru