Penelitian ini membahas mengenai kebiasaan sambat atau mengeluh di media sosial yang dilakukan akun Nanti Kita Sambat Tentang Hari Ini (NKSTHI) di platform Twitter. Sambat secara garis besar dalam Bahasa Jawa berarti mengeluh. Mengeluh sendiri merupakan salah satu bentuk komunikasi ekspresif atas ketidaknyamanan atau ketidaksukaan seseorang atas sesuatu. Kebiasaanini merupakan salah satu kebiasaan baru yang muncul di kalangan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pesan sambat yang ingin disampaikan oleh konten kreator NKSTHI kepada pengikut media sosial mereka, terutama di Twitter. Penelitian ini menggunakan teori semiotika Roland Barthes dengan pendekatan penjabaran konotasi, denotasi dan mitos. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik analisis datadilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa Pesan Sambat yang ingin disampaikan adalah bahwasanya dalam kehidupan orang Jawa kini, mereka sebenarnya berusaha mengekspresikan apa yang mereka rasakan, namun mereka tetap nrima (menerima) dan nglakoni (melakukan) hal-hal yang seharusnya menjadi tanggung jawab atau jalan hidup mereka. Hal lain yang perlu diapresiasi adalah bentuk kreativitas yang dapat diterima masyarakat sehingga terbentuk fenomena sambat di Twitter melalui trending topic.