Buku

Narasi Ekspositoris dalam Struktur Kronologis Naskah Dokumenter Televisi "Pesona Budaya" Episode "Nyi Puspita"

Pagelaran wayang merupakan salah satu seni pertunjukan yang ada di Indonesia. Wayang sendiri dikendalikan oleh seorang dalang. Pada saat ini kesenian tradisional salah satunya wayang mulai asing di kalangan masyarakat. Oleh karena itu penulis mengambil tema dedikasi seorang dalang perempuan dari Purworejo untuk memperkenalkan wayang kepada generasi muda. Dokumenter televisi dapat menjembatani untuk memperkenalkan wayang kepada masyarakat awam. Penulis berprofesi sebagai penulis naskah dengan menggunakan metode pendekatan narasi ekspositoris dengan memperhatikan struktur kronologis. Dokumenter ini merupakan dokumenter potret berdurasi 15 menit, dengan target audience 18-28 tahun. Tujuan dibuatnya dokumenter ini memberikan informasi tentang profesi yg langka di dunia perdalangan. Dokumenter potret ini mengangkat Nyi Puspita seorang dalang putri yang gigih melestarikan wayang di Purworejo. Penyampaian narasi ekspositoris dan struktur kronologis diharapkan dapat membuat sebuah dokumenter potret yang memberikan informasi secara lengkap dan runtut. Kelengkapan dan kelogisan informasi akan membuat penonton tertarik memahami dengan baik tema atau isu sebuah dokumenter potret. //ir

Oleh Citra Multi Rahayu

Strategi Produser Melalui Pemasaran Program Feature Radio "P.O.V" Episode "Minimalis-Is-Me"

Feature radio merupakan jenis program radio yang membahas satu topik secara mendalam yang dibahas berdasarkan pandangan keilmuan. Skripsi penciptaan karya ini bertujuan untuk menghasilkan program feature radio berjudul “P.O.V” episode “Minimal-Is-Me” dengan menerapkan strategi seorang produser melalui pemasaran program yang bertujuan agar program yang telah diproduksi dapat sampai dan diterima dengan baik oleh target audien. Program “P.O.V” episode “Minimal-Is-Me” membahas topik gaya hidup minimalis dengan mengambil pandangan dari sisi agama, ekonomi, psikologi serta pelaku gaya hidup minimalis. Seluruh informasi diperoleh melalui wawancara, riset serta studi pustaka dan diproduksi melalui tahapan pra produksi hingga pasca produksi. Sebagai seorang produser, memahami keinginan dari target audien merupakan hal yang penting, karena menciptakan program yang diinginkan oleh target audien merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan seorang produser dalam memproduksi sebuah program. Selain keinginan target audien, pemasaran program juga perlu melalui pertimbangan dari penempatan tayangan, apalagi di zaman yang sudah serba digital ini yang semakin banyak pilihan media untuk berpromosi seperti media sosial yang dapat mempermudah seorang produser dalam menjangkau target audien. Kelangsungan sebuah program juga tak luput dari respon target audien terhadap program yang telah disiarkan, tanggapan tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi program bagi seorang produser demi mempertahankan serta meningkatkan kepuasan target audien. //ir

Oleh Daini Unifianto Fauzi

Strategi Sutradara dalam Membangun "Theater of Mind" pada Program Feature Radio "P.O.V" Episode "Minimal-Is-Me"

Program Feature radio merupakan program yang mengangkat sebuah topik dan dibahas lebih mendalam melalui berbagai macam sudut pandang. Tujuan dari karya produksi ini adalah untuk memproduksi sebuah karya Feature radio dengan judul “P.O.V.” episode “Minimal-is-me” melalui penerapan Theater of Mind dengan memaksimalkan tiga elemen radio yaitu Suara(voice), musik dan sound effect. Produksi karya Feature radio “P.O.V.” episode “Minimal-is-me” berfokus untuk memberi opsi kepada anak muda mengatasi permasalahan keuangan yang berdampak terhadap psikologi yaitu dengan cara menerapkan gaya hidup minimalis. Dalam produksi ini terdapat pandangan dari ahli agama, ahli ekonomi, ahli psikologi serta pelaku gaya hidup minimalis. Seluruh informasi penulis peroleh melalui wawancara dan riset studi pustaka dan diproduksi melalui tiga tahapan yaitu pra-produksi, produksi, dan pasca produksi. Sebagai seorang sutradara penulis harus dapat menerjemahkan apa yang tertulis dalam naskah menjadi bentuk karya yang dapat didengarkan oleh audience. Selain itu sutradara harus memaksimalkan tiga elemen radio yaitu Suara, musik dan sound effect untuk menghidupkan Theater of Mind pendengarnya. Sehingga pendengar dapat merasakan karakteristik radio 3 yaitu Radio is for Individual dan dapat menerima pesan yang disampaikan dengan baik. //ir

Oleh Prasasti Dharma Adi Negoro

Harmonisasi Visual dalam Penyutradaraan Musik Show "Renjana" Episode "A Tribute to Didi Kempot"

Kualitas gambar yang tampak pada hasil akhir produksi program acara merupakan tanggung jawab dari seorang sutradara. Program music show televisi tak hanya dapat menampilkan musik saja, namun juga dapat menambahkan informasi edukatif seputar musik. Skripsi penciptaan music show Renjana episode A Tribute to Didi Kempot bertujuan menghasilkan visual yang sesuai dengan estetika media melalui keselarasan type shot, warna dan pencahayaan sehingga menghasilakn visual yang harmonis. Peran penulis sebagai sutradara dalam menciptakan gambar menarik, tidak lepas dengan penggunaan harmonisasi visual melalui teknik pengambilan gambar. Pengarahan dalam pengambilan gambar yang kreatif akan menghasilkan variasi dalam type shot, camera angle, maupun camera movement hingga dapat disesuaikan dengan pencahayaan dan komposisi warna yang digunakan. Harmonisasi visual diperlukan guna menciptakan tayangan menarik serta mengorganisasikan berbagai unsur estetika media berlainan menjadi suatu kesatuan yang enak dipandang. Estetika media dapat diukur melalui pencahayaan, pergerakan, visualisasi, komposisi warna, komposisi gambar dan pengambilan gambar. Penerapan variasi shot, camera angle, camera movement, pencahayaan dan komposisi warna pada gambar dengan baik, dapat memberikan efek dramatis dan interaksi langsuk kepada pemirsa melalui tayangan yang disajikan. //ir

Oleh Erista Adzra Nabila Ramadhani

Komposisi Gambar dalam Penyutradaraan Program Musik "Zimzalabim" Episode Eleutheria"

Musik kini menjadi salah satu kebutuhan yang memiliki pengaruh besar bagi para penikmatnya. Musik mampu menggiring perasaan juga emosi dan dijadikan media ekspresif yang efektif guna menyampaikan isi dalam hati setiap manusia. Program musik merupakan salah satu program hiburan dalam televisi, biasanya ditayangkan dalam acara khusus segmen musik dengan format video klip atau bahkan live stage. Salah satu faktor yang membuat program musik menjadi menarik yaitu dari segi visual. Penerapan komposisi gambar pada program Zimzalabim episode Eleutheria ditujukan untuk menciptakan visual yang menarik dan nyaman untuk dilihat. Karya ini telah selesai diproduksi dengan menerapkan beberapa unsur komposisi gambar. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan dari seorang sutradara, yaitu memberikan tayangan yang dibutuhkan dan diinginkan khalayak, sehingga setelah menonton program ini masyarakat dapat merasa terhibur. //ir

Oleh Antonius Hegarian

Berita Terbaru