Buku

Penerapan Variasi Shot dalam Mendukung Program Dokumenter Televisi "Cahaya dari Wonosadi"

Program dokumenter televisi “Cahaya dari Wonosadi” membahas mengenai sebuah hutan adat yang berada di Desa Beji, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul. Hutan tersebut dilestarikan secara baik oleh masyarakat sekitar karena hutan tersebut memberikan banyak manfaat yang dapat dirasakan. Variasi shot cukup penting diterapkan pada proses produksi program dokumenter, apabila tidak diterapkan maka gambar akan terlihat monoton membuat penonton merasa bosan sehingga informasi yang disampaikan kurang tersampaikan secara baik. Dalam produksi karya dokumenter televisi ini, penulis menggunakan metode analisis beberapa karya audio visual dan memahami teori tentang teknik pengambilan gambar yang baik untuk menerapkan variasi shot sehingga dapat menyajikan gambar yang bervariasi dan dinamis. Penulis sebagai penata kamera menggunakan teknik pengambilan gambar simple shot, complex shot, dan developing shot didukung dengan peralatan pendukung seperti stabilizer dan tripod. Teknik simple shot diterapkan untuk mendapatkan aspek information guna menghasilkan shot yang dapat mendukung penyampaian informasi. Teknik complex shot diterapkan untuk mendapatkan shot yang dinamis dengan mengoptimalkan alat pendukung agar stabil dan pergerakannya halus. Teknik developing shot diterapkan untuk menghasilkan variasi angle kamera agar tidak monoton membuat penonton tidak merasa bosan. Ketiga teknik pengambilan gambar tersebut diterapkan untuk menciptakan variasi shot guna menghasilkan gambar yang dinamis, tidak monoton, dan mendukung penyampaian informasi kepada penonton. //ir

Oleh Alfandi Ramadhan

Penerapan Six Elements of Mixing pada Program Music Show "Stereotype"

Penerapan Six Elements of Mixing pada Program Music Show Televisi “Stereotype” Oleh : Dalam penciptaan karya produksi karya dengan hasil yang maksimal haruslah didukung oleh performer dan teknik produksi yang maksimal pula. Salah satunya dalam segi penataan suara yaitu dengan penerapan teori six elements of mixing. Proses audio mixing program Stereotype dilakukan pada saat paska produksidengan software Cubase 10, penata suara menerapkan teori tersebut pada setiap lagu yang terbagi dalam tiga rumusan masalah. Penerapan element balancing dan dynamic processing untuk memperoleh hasil audio yang seimbang dan stabil. Penerapan element panorama dan dimension sehingga dapat diperoleh audio dengan kesan ruang yang sesuai. Penerapan element equalizing dan interest sehingga diperoleh suara instrument yang nyaman untuk didengarkan. Setelah melakukan proses mixing pada paska produksi, penata suara telah berhasil menyeimbangkan, menstabilkan, membentuk karakter, menempatkan suara pada dimensi stereo, serta membuat suara lebih berkarakter sesuai dengan perencanaan pada penulisan skripsi. //ir

Oleh Ali Ma’ruf Ramandhani

Kesinambungan dalam Editing pada Produksi Karya Magazine Show "Funcation"

Program magazine show televisi Funcation merupakan program magazine show yang memberikan informasi mengenai liburan yang di kemas secara menarik. Untuk mencapai suatu program yang memiliki kontinutas gambar yang dinamis maka dari itu harus melakukan beberapa teknik editing. Selain itu penerapan kontinuitas editing pada program magazine show ini sendiri mendukung kualitas program. Untuk mencapai kontinuitas editing tersebut editor menggunakan teknik cutting by narration dengan melakukan pemotongan gambar sesuai dengan pemenggalan kata seorang narator, cutting by rhytm adalah pemotongan gambar sesuai dengan ketukan atau tempo pada music yang digunakan, dan color correction adalah pengkoreksian warna karena adanya kesalahan atau ketidak seimbangan warna atau cahaya pada saat proses shoting, untuk menciptakan program karya magazine show yang memiliki kontinuitas gambar dan suara. Sehingga program magazine show “Funcation” ini sudah menerapkan kontinuitas editing sehingga penonton dapat menikmati karya program magazine show ini. Proses editing di dukung dengan adanya software editing seperti adobe premierpro, adobe after effect, dan adobe photoshop software berikut membantu dalam proses editing. Penerapan teknik kontinuitas editing dalam program magazine show ini diharapkan memberikan expiriance yang berbeda bagi penonton serta menambah kesan dinamis dan menarik. //ir

Oleh Siregar, Ahmad Rizki Mubaroh

Ensiklopedi Sastra Indonesia, Jilid 1 (A-L)

Ensiklopedia Sastra Indonesia (ESI) ini berkaitan dengan dunia kesusastraan Indonesia. Keingintahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan persoalan kesusastraan Indonesia dapat ditemukan jawabannya melalui ensiklopedi ini. ESI merupakan sarana atau wadah yang bertujuan mempermudah seseorang mengetahui, mempelajari, dan memahami hal-hal yang berhubungan dengan persoalan kesusastraan Indonesia. Cakupannya meliputi istilah, tokoh sastrawan dan ahli sastra, serta karya sastra Indonesia. Ensiklopedi ini secara khusus membahas hal-hal yang hanya berfokus pada persoalan kesusastraan Indonesia. Walaupun istilah-istilah sastra di dalam kesusastraan Indonesia, khususnya kesusastraan modern Indonesia lebih banyak berasal dari istilah kesusastraan Barat, namun penjelasannya, atau contoh-contohnya diuraikan dengan merujuk pada kasus sastra Indonesia. Selain untuk pelajar dan mahasiswa, ensiklopedi ini bermanfaat juga untuk berbagai kalangan yang ingin mengetahui lebih banyak tentang sastra Indonesia. Ensiklopedi ini dapat memuaskan rasa ingin tahu, memperdalam pengetahuan, atau hal-hal yang mungkin pada awalnya hanya pernah di dengar, atau hanya diketahui selintas.//yn

Oleh Dewan Redaksi Ensiklopedia Sastra Indonesia

Kamus Peribahasa, Edisi Revisi

Peribahasa merupakan bentuk sastra lisan yang perlu kita pertahankan kehadirannya dalam khasanah dunia sastra. Maka dari itu, kita perlu melestarikan peribahasa yang banyak terdapat di negeri itu. Oleh karena itu penulis mencoba menyusun berbagai peribahasa dalam bentuk kamus. Kamus peribahasa ini dapat dipergunakan para pelajar, mahasiswa, peneliti sastra.//yn 

Oleh Abbas, SRS.

Berita Terbaru