Penataan Suara Stereophonics Karya Produksi Feature Jendela Budaya "Hikayat Topeng Lengger"
mso-themecolor:text1;mso-ansi-language:IN" >Karya feature Jendela Budaya: Hikayat Topeng Lengger membahas tentang
daerah Wonosobo dari aspek wisata, kuliner khas dan budaya, khususnya tari topeng
lengger. Tujuannya menghasilkan karya feature
yang informatif dan menghibur dengan melakukan pemilihan dan penataan microphone, perekaman stereophonics, serta mixing audio saat paska produksi.
Penataan dan pemilihan microphone
dilakukan dengan mempertimbangkan spesifikasi serta karakteristik dari microphone yang dipakai, agar
menghasilkan suara yang jelas dan memiliki dimensi perpindahan suara natural.
Perekaman stereophonics dilakukan
dengan menggunakan dua shogun microphone
pada suara atmosfer, agar menghasilkan kejelasan dari berbagai titik arah suara
dan perpindahan dimensi suara yang natural seperti pendengaran dari dua telinga
manusia. Tahap paska produksi dilakukan dengan mixing audio yaitu melakukan balancing,
retoration, panning, dan equalizing, kemudian mastering dengan menggunakan limitter agar suara terdengar balance antara vokal, atmosfer dan
ilustrasi musik, sehingga informasi tersampaikan dengan jelas. Metode-metode
tersebut diaplikasikan pada sebuah karya feature
televisi agar mendapatkan hasil perekaman yang memiliki suara jelas,
bersih, balance, natural, dan sesuai
standar penyiaran dengan pengaturan yang menghasilkan level rata-rata pada -12
dB. Format audio yang digunakan adalah WAV 48 kHz/24 bit. Setelah
mengaplikasikan teknik produksi tersebut, hasil akhir audio pada karya feature
Jendela Budaya: Hikayat Topeng Lengger sudah sesuai dengan perencanaan. //ir
Tidak tersedia versi lain