Buku

Alur Maju-mundur dalam Penulisan Naskah Drama TV "Kursi Roda"

Sekitar tahun 2007, Eyang Kung mendaftar Haji Plus. Direncanakan berangkat pada tahun 2009. Namun, sekitar tahun 2008 Eyang Kung menderita penyakit Stroke. Penulis memutuskan mengangkat cerita tersebut dalam sebuah cerita yang menggunakan metode Alur Maju-Mundur untuk menghilangkan kebosanan penonton saat menonton Drama. Penulis mengelompokan dan membahas setiap unsur yang mendukung Alur Maju-Mundur terjadi. Seperti Latar Waktu dan Latar Tempat. Drama TV “Kursi Roda” bertema Drama Keluarga yang tidak menunjukan kasih sayang antar anggota keluarga dengan gamblang. Terdiri dari 9 scene dengan Alur Maju-Mundur. Fokus kepada Perjuangan Eyang Ti terhadap keberangkatan Eyang Kung untuk berangkat Haji. //ir

Oleh Dio Muhammad Arif Al-Ghifari

Dinamisasi Visual dalam Penyutradaraan Feature "Merayakan Gelas Kosong"

Feature “Merayakan Gelas Kosong” bertujuan untuk memberikan hiburan dan informasi yang dapat diterima oleh penonton. Penulis menciptakan Feature “Merayakan Gelas Kosong” merupakan Feature yang memuat hiburan dan informasi yang dapat menginspirasi siapapun yang menonton. Hiburan dan informasi yang ada didalam feature ini adalah tentang seorang anak kecil yang sanggup mencapai titik dimana tidak banyak anak seusianya yang sanggup sampai pada pencapaiannya saat ini. Program feature ini berfokus pada aspek dinamisasi visual yang akan mempengaruhi kecenderungan penonton dalam menerima hiburan dan menyerap informasi yang ada. Sisi emosional yang juga ikut diterapkan akan membuat penonton mudah memahami situasi yang sedang diceritakan oleh narasumber. Dalam penerapannya produksi program feature “Merayakan Gelas Kosong” menggunakan komposisi, yaitu kombinasi antara type shot, camera angle, dan camera movement untuk mendapatkan visual yang dinamis. Feature “Merayakan Gelas Kosong” tetap mematuhi tahapan pra-produksi, produksi, dan pasca produksi dalam keseluruhan produksinya. Penulis sebagai sutradara telah menyelesaikan karya produksi feature “Merayakan Gelas Kosong” dengan tetap menjaga kekonsistenan pada alur cerita, emosi dan pemilihan gambar yang dinamis. //ir

Oleh Ubay Ardhi Fadli

Continuity Shot dalam Penyutradaraan Dokumenter Televisi "Dikara" Episode "Pahlawan Tanpa Pengakuan"

Seorang pemulung rongsok yang bernama Sugiyanto memiliki kisah heroik seperti pahlawan yang menolong sesama mahkluk hidup namun tidak memerlukan pengakuan dari orang sekitarnya. Kesehariannya memulung barang rongsok untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sugiyanto mendedikasikan hidupnya untuk merawat kucing-kucing jalanan yang sakit maupun terlantar. Dalam karya produksi ini, penulis sebagai sutradara dengan mengubah format ide tulisan penulis naskah dari naskah tulisan menjadi sebuah gambar bergerak yang menarik dan berkesinambungan dengan menerapkan teori continuity shot. Continuity atau kontinitas yang diterapkan pada gambar, yaitu: continuity of direction atau kontiniti arah merupakan kontinuitas atau kesinambungan dari beberapa shot yang memperhatikan gerakan dari subjek untuk bergerak seperti ke kanan, ke kiri, atas maupun bawah, continuity of action atau kontinti aksi merupakan kontinuitas atau kesinambungan dari beberapa shot yang memperhatikan aksi subjek, dari full shot ke close up atau sebaliknya namun masih dengan action yang sama, continuity of location atau kontiniti lokasi merupakan kontinuitas atau kesinambungan dari beberapa shot yang memperhatikan detail-detail dari benda properti yang ada di suatu lokasi, kontiniti waktu merupakan kontinuitas atau kesinambungan dari beberapa shot yang memperhatikan waktu dari aksi subjek, dan kontiniti ruang merupakan kontinuitas atau kesinambungan dari beberapa shot yang memperhatikan aksi subjek bergerak dari 1 tempat ke tempat lainnya. Untuk mencapai hal tersebut dilakukan juga dengan memperhatikan komposisi gambar, pergerakan kamera untuk menonjolkan penyatuan gerak antar adegan dan memanfaatkan angle dengan baik saat pengambilan gambar. Mendampingi editor saat proses editing juga dilakukan agar kesinambungan gambar tetap terjaga. Sesuai dengan jenis dokumenter profil diharapkan para audience atau penonton dapat melihat tayangan televisi yang menarik serta dapat menambah informasi baik dari segi sosial maupun segi moral. //ir

Oleh Dinnisa Laila Fitriani

Gaya Penulisan Tidak Resmi dalam Naskah Program Magazine Show Televisi "Sweet Escape" Episode Ngedate Aman Ala Milennials Jakarta"

Indonesia dihebohkan dengan masuknya virus corona pada awal maret tahun 2020 kemarin. Kemunculan virus ini tentu berdampak pada tatanan kehidupan masyarakat. Protokol kesehatan menjadi syarat utama memasuki berbagai sektor tempat termasuk destinasi wisata. Program “Sweet Escape” episode “Ngedate Aman Ala Milennials Jakarta” ini akan memberikan informasi berupa tempat wisata yang aman untuk dikunjungi bersama pasangan diera normal baru, karena sudah memenuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Informasi tersebut akan dikemas dalam format program magazine. Tujuan program ini untuk menerapkan gaya penulisan tidak resmi dalam sebuah naskah perencanaan produksi program magazine. Disampaikan dengan gaya bahasa informal yang mudah dipahami juga voice over (VO) untuk menunjang informasi yang akan disampaikan. Penerapan ini ditulis dalam naskah sebagai pedoman pada saat produksi yang diawali dengan cuplikan-cuplikan tentang episode tersebut dan dilanjutkan dengan opening kedua host yang mengajak audience untuk selalu mengikuti kegiatannya yang dianggap mengasikan sehingga menggiring audience untuk terus menyaksikan acara ini. Bukan hanya informasi seputar tempat wisata, namun pada episode ini juga memberikan tips dan do it yourself (DIY) menarik yang bisa di ikuti oleh audience dirumah. //ir

Oleh Annisaa Marchyana

Kreativitas Sutradara dalam Program Variety Radio "Cemara" Episode Kanebo

Tujuan skripsi penciptaan karya ini adalah memproduksi program variety radio melalui kreativitas sutradara berupa konten kreatif. Radio merupakan media elektronik yang masih efektif dalam penyebaran informasi. Salah satu program radio yang sering di gunakan adalah variety radio. Variety radio merupakan suatu program sajian yang terdiri dari sejumlah kombinasi dari beragam format acara, yang dikemas secara dinamis dan menarik dengan diselingi music dan efek suara. Program variety radio “Cemara” episode Kanebo ini menciptakan program radio melalui topik yang dibawakan dan menghibur pendengar dengan pemutaran lagu yang sesuai dengan tema topik. Program ini bertujuan untuk memberikan konten yang kreatif kepada pendengar. Produksi program variety radio menekankan teori naratif dimana narasumber didampingi announcer memposisikan bercerita kepada pendengar, yang memberikan tips and trick serta perjalanan karir narasumber. Informasi dan data dalam produksi program ini diperoleh melalui berbagai sumber, observasi dan wawancara dengan nara sumber yang kompeten. Selanjutnya program ini telah selesai direncanakan melalui pendekatan produksi berupa tahapan produksi yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. Penulis sebagai sutradara menjaga kualitas konten agar tetap menarik di dengar pendengar serta memiliki ciri khas tersendiri pada program variety radio “Cemara” episode Kanebo yang dapat memberikan hiburan serta pesan yang dapat diterima oleh pendengar. //ir

Oleh Ghina Hasna

Berita Terbaru