Buku

Interaksi Etnis dalam Masyarakat Multukultural

Buku ini menggambarkan bagaimana kita memahami bahwa Fakta Indonesia yang multikultural adalah suatu keniscayaan yang perlu kita syukuri sebagai anugerah Tuhan YME, dan perlu kita sikapi dengan bijak agar menjadikan Indonesia yang tenteram dan damai. Isi buku ini memuat tulisan-tulisan yang menguraikan bagaimana hubungan antaretnis dapat dibangun dengan baik yang didasarkan pada aspek teoritis konseptual dan praksis. Dalam melakukan hubungan antaretnis kita memerlukan pemahaman terhadap bentuk-bentuk interaksi (asimilasi, akomodasi, adaptasi, migrasi, stratifikasi, kompetisi, konflik, eksperminasi, eksplusi dan eksklusi, memisahkan diri, segresi, dan fusi); pemahaman terhadap teori dan hambatannya; pemahaman terhadap konflik akibat kesalahan budaya; pemahaman terhadap multikultural dari aspek teoritis dan praksis, pemahaman terhadap filosofi dan nilai kearifan lokal yang dijadikan dasar dalam membangun hubungan antaretnis yang mengedepankan falsafah dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung; pemahaman bahwa konflik dan perubahan budaya; pemahaman terhadap penyebab konflik yang pernah terjadi yaitu Dayak dan Madura; serta memberikan pemahaman contoh model pembinaan hubungan etnik dari Kota Palangka Raya. //ir

Oleh Eli Karliani

Dasar-dasar Periklanan Edisi 2

Periklanan adalah industri yang tak pernah berhenti dengan terobosan-terobosan baru. Suatu hal yang tak dapat dihindari karena hal yang paling mendasar dalam periklanan adalah masalah kreativitas; dan esensi dari kreativitas adalah originality dan uniqueness, sesuatu yang segar dan baru. Buku ini mencoba memberi dasar pengetahuan dan pemahaman awal kepada para mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi maupun peminat studi periklanan pada umumnya tentang dunia periklanan : tentang sejarah periklanan dunia dan Indonesia, tentang posisi periklanan dalam dunia pemasaran modern, jenis-jenis iklan, kriteria iklan yang baik, anatomi perusahaan periklanan, bagaimana melahirkan kreativitas, tentang pengetahuan mengenai media periklanan, etika dalam periklanan Indonesia, serta tantangan yang dihadapi dunia periklanan masa kini dan mendatang. //ir

Oleh Muhammad Jaiz

Sapi Sonok & Karapan Sapi Budaya Ekonomi Kreatif Masyarakat Madura Edisi 2

Keunikan budaya sapi sonok belum dikenal secara luas, mulai dari pemeliharaannya, nilai seni yang terlekat hingga teknologinya. Sebuah kearifan lokal yang mendarah daging dalam bentuk sapi pajangan, kolom taccek, kontes sapi sonok, warung taccek dan manajeman produksi-pembibitan sapi. Budaya ini kental dengan nuansa kekeluargaan, kesederhanaan, keindahan, melanggeng-kan ketersediaan performan sapi madura unggul dan ekspresi perilaku peternak Madura yang sangat menyayangi sapi. Saat ini kebudayaan sapi sonok mulai memikat banyak orang, kondisi sebaliknya menggelayuti kesenian karapan sapi, pergelarannya tertatih-tatih bahkan hampir terancam keberadaannya. Oleh karena itu, alangkah eloknya, pengembangan wisata budaya di tanah Madura menghadirkan paket wisata sapi kerap dan paket wisata sapi sonok beserta obyek lanjutannya yang bertujuan “bagaimana orang melihat dari dekat terkait kedua budaya ini”, untuk itulah diperlukan ragam tontonan mulai dari adanya kampung karapan sapi, desa wisata budaya sapi sonok, festival karapan sapi, kontes sapi sonok, lomba pesona sapi kerap, atraksi musik tradisional dan tariannya.//ir

Oleh Farahdilla Kutsiyah

Sejarah dan Arsitektur Masjid Agung Baitussalam Purwokerto (1910-2016)

Masjid Agung Baitussalam Purwokerto terletak dipusat kota Purwokerto yang berdekatan dengan Alun-alun Purwokerto. Masjid Agung Baitussalam Purwokerto dibangun pada tahun 1910 dengan luas 3073 m2. Dimana masyarakat muslim diberikan tanah wakaf oleh Bapak R. Mochamad Dirdjo (Landrad penghulu) suami dari RA. Soemartini Putri dari KPA Mertadiredja III dari garwo Mas Adjeng Taloeki Soemarsih. Masjid Agung Baitussalam mempunyai luas 3500 m2, luas bangunannya seluas 2500 m2. Bentuk masjid Agung Baitussalam mulanya berbentuk bangunan sederhana seperti rumah joglo yang berdenah bujur sangkar setelah direnovasi, bangunan Masjid Agung Baitussalam Purwokerto menjadi bangunan besar yang memliki pengaruh arsitektur masjid dari Arab dan Timur Tengah.//ir

Oleh Rahmat Mujiono

Character Building Membangun Karakter Menjadi Pemimpin

Mengenal diri sendiri adalah awal mengenal kebenaran, yaitu memahami kekhasan fisik, kepribadian, temperamen, dan bakat-bakat alamiah yang dimilikinya serta punya gambaran atau konsep yang jelas tentang diri sendiri dengan segala kekuatan dan kelemahannya. Lingkungan sosial adalah lingkungan tempat dimana manusia melaksanakan interaksi sosialnya dan menjalin relasi dengan sesaman manusia atau kelompok. Tujuan melakukan pengembangan diri adalah agar seseorang dapat merealisasi secara optimal segala daya potensi yang dimilikinya, agar dia sanggup membangun hubungan yang semakin baik dengan dirinya sendiri, dengan sesama, dengan dunia, dan dengan Tuhan. Untuk membentuk generasi muda yang berkarakter maka perlu diberikan pendidikan anti korupsi sejak sedini mungkin. //ir

Oleh Hendra Kurniawan

Berita Terbaru