Buku

Penerapan Variasi Shot pada Program Dokumenter "Sang Penggerak"

Televisi merupakan media massa yang mampu menyebarkan informasi secara cepat dan mampu mempengaruhi audiensya. Salah satu tayangan televisi yaitu program dokumenter, namun masi banyak program dokumenter yang belum menerapkan variasi shot. Program dokumenter memerlukan Variasi shot agar menjadi tayangan yang informatif dan gambar yang dihasilkan lebih menarik bagi penonton, apabila sebuah program tayangan tidak menerapkan variasi shot, maka gambar yang dihasilkan akan monoton dan informasi tidak tersampaikan dengan baik. Penciptaan karya produksi ini akan menerapkan variasi shot. Teknik yang digunakan untuk menciptakan variasi shot berfokus pada penggunaan simple shot, complex shot, dan developing shot. Simple shot untuk menghasilkan detail gambar objek yang diambil agar informasi tersampaikan dengan baik. Complex shot untuk menghasilkan gambar yang lebih bervariasi dari simple shot melalui pergerakan kamera yang dilakukan. Developing shot untuk menghasilkan gambar yang bervariasi dan mendapatkan estetika dari objek yang diambil. Dari ketiga teknik tersebut tercipta produksi karya yang informatif, menarik, dan memberikan nilai estetika tetapi tidak melupakan informasi yang ingin disampaikan. //ir

Oleh Fernanda Alrasyid

Optimalisasi Diegetic Sound pada Program "Picnic Holic"

Karya produksi ini membahas salah satu aspek yang sangat berpengaruh dalam penyampaian informasi pada program televisi atau film, yaitu suara. Penulis sebagai penata suara menerapkan konsep diegetic sound untuk memberikan keaslian informasi yang ada pada layar penonton. Konsep diegetic sound juga mudah diterapkan untuk produksi program televisi atau film. Metode penulisan yang digunakan adalah metode eksperimen untuk mengoptimalisasi konsep diegetic sound. Metode eksperimen optimalisasi konsep diegetic sound ini melalui penggunaan dan penempatan microphone yang disesuaikan agar mendapat hasil rekaman yang maksimal, lalu proses rekaman menggunakan sistem multitrack sehingga akan mempermudah mengolah hasil rekaman pada proses editing, kemudian pada proses editing menerapkan 3 elemen dari 6 elemet of mixing, yaitu balancing, equalizing, dan panorama. Berdasarkan hasil analisis, mengoptimalisasi elemen suara diegetic sound melalui penerapan teknik-teknik tersebut dapat memberikan nilai kejelasan informasi dengan baik pada program “Picnic Holic”. Sehingga audience mendapatkan informasi dengan maksimal. Selain itu, proses editing untuk mengoptimalisasikan konsep diegetic sound juga dapat memperbaiki dan memperindah kualitas suara hasil rekaman yang diperoleh penata suara pada tahap produksi sehingga audience mendapatkan audio yang nyaman didengar. //ir

Oleh Abdurrahman Al Tsaani

Penerapan Kesinambungan Gambar dalam Editing Program Dokumenter Televisi Unique "Warung Makanan Roh Halus"

Program dokumenter televisi Unique “Warung Makanan Roh Halus” merupakan program yang memberikan informasi serta hiburan mengenai keunikan yang terdapat di Yogyakarta secara mendalam disertai fakta-fakta dari narasumber. Agar program tayangan ini menjadi sebuah tayangan yang informatif dan berkualitas, maka kesinambungan merupakan suatu keharusan pada hasil editing-nya. Apabila sebuah program tayangan tidak menerapkan kesinambungan, maka informasi yang hendak disampaikan tidak dapat tersampaikan dengan baik. Tujuan dari tugas akhir penciptaan karya produksi ini adalah untuk menciptakan kesinambungan editing dalam program dokumenter televisi dengan menggunakan teknik cutting by narration, cutting by rhytm, dan color correction. Teknik cutting by narration merupakan teknik perpindahan atau pemotongan gambar untuk menyelaraskan visual dengan narasi. Teknik cutting by rhytm adalah teknik menyelaraskan perpindahan gambar yang mengikuti audio dari musik latar. Teknik color correction adalah teknik menyelaraskan warna antar gambar sehingga tidak terjadi jumping warna antar gambar. Program dokumenter Unique “Warung Makanan Roh Halus” telah diproduksi sesuai dengan perencanaan yang dibuat dengan menggunakan beberapa teknik editing yaitu cutting by narration, cutting by rhytm, dan color correction sehingga menghasilkan visual, audio dan warna yang berkesinambungan, serta memiliki visual yang dinamis serta memberikan tayangan yang informatif bagi penonton. //ir

Oleh Albertus Abelard Lemuel Riyanto

Optimalisasi Lighting Effect untuk Mendukung Suasana pada Program Musik Show "Renjana"

Program musik “Renjana” ini menyajikan live perfomance musik dan memberikan informasi, dalam mendukung program musik kreatifitas penata cahaya dibutuhkan agar dapat memaksimalkan permainan warna cahaya, pergerakan lighting effect, dan lighting basic untuk mendukung terciptanya suasana, dan mendukung makna lagu yang dinyanyikan dapat tersampaikan ke penonton dengan lebih maksimal. Apabila permainan kombinasi warna cahaya, lighting effect, dan lighting basic tidak sesuai dengan makna lagu yang dinyanyikan maka dapat mengurangi nilai estetika gambar lagu tersebut, kurang membangun emosi penonton, dan kurang meratanya pencahayaan. Dengan mengamati permasalahan yang ada, masih terdapat salah satu program musik di Indonesia yang kurang memperhatikan mengenai penataan dan permainan lighting effect. Metode yang digunakan untuk memaksimalkan permainan lighting effect menerapkan three point of light, permainan kombinasi warna cahaya, serta permainan pergerakan lighting effect dan back light color. Analisa yang digunakan dalam mengaplikasikan teknik three point of light melalui bloking talent di panggung, pemilihan kombinasi warna yang sesuai dengan makna lagu, dan pergerakan lighting yang sesuai tempo lagu, back light color untuk memberikan dimensi pada gambar. Adapun dengan menerapkan metode tersebut bertujuan menghasilkan karya musik show dengan mengoptimalkan lighting effect untuk mendukung suasana, serta menghasilkan gambar terlihat lebih hidup, menciptakan dramatisasi pada gambar, dan menambah nilai estetika gambar. //ir

Oleh Ariadani Dimas Yobel

Penerapan Teknik Motion Graphic dalam Mendukung Program Magazine Televisi "Let's Get Trip"

Berkembangnya dunia digital, media-media televisi terus melakukan inovasi-inovasi baik secara teknis maupun isi konten. Banyak penonton menganggap program televisi merupakan hiburan semata, namun program televisi tetap dapat diciptakan dengan nilai tambah yang tinggi sehingga menjadi hiburan yang bermanfaat bagi penonton. Oleh karena itu Penulis memaksimalkan penyampaiannya pada tahap Penyuntingan/Editing. Sebagai seorang editor perlu mengetahui elemen penting dalam penciptaan sebuah karya. Maka dari itu, penulis sebagai editor mengimplementasikan Motion Graphic pada karya “Let’s Get Trip” agar penyampaian informasi dapat disajikan dengan detail visualisasi variatif dan juga dinamis. Selain itu, penyampaian data atau informasi disesuaikan dengan naskah juga menjadi tujuan adanya Motion Graphic pada karya Magazine ini. Dengan menggunakan beberapa teknik yakni Animation Graphic, Split Motion dan Kinetic Typography. Tujuan diterapkannya teknik Animation Graphic ini menjadi solusi sebagai pengganti visual yang tidak dapat ditampilkan melalui footage video. Split Motion digunakan untuk merangkum informasi-informasi visual dari dua shot atau lebih ke dalam satu frame agar menjadi lebih padat dan ringkas. Kinetic Typography memberikan informasi text atau grafis yang variatif dan nyaman ditonton. Setelah diterapkannya teknik tersebut, penulis menyimpulkan bahwa setiap teknik Motion Graphic yang diterapkan memiliki fungsi dan tujuannya masing – masing dan bahwa program Magazine televisi “Let’s Get Trip” ini dapat menghasilkan dan menyajikan karya yang informatif, variatif serta menarik kepada penonton. //ir

Oleh Sutan Kevin Ardiansyah

Berita Terbaru