Buku

Identifikasi Karakter Berdasarkan Enneagram dalam Naskah Drama Radio "Srikandi: Sosok Wanita Pejuang"

Naskah drama radio berjudul Srikandi: Sosok Wanita Pejuang ini ditulis dengan tujuan supaya masyarakat memahami pentingnya Enneagram untuk proses identifikasi karakter. Hal ini dikarenakan proses seperti ini belum pernah dilakukan sebelumnya, terutama pada drama radio. Pengidentifikasian karakter dilakukan menggunakan teknik Enneagram terhadap tokoh Srikandi, Bisma, Arjuna, Amba, dan Athaya. Proses ini mengacu pada buku Enneagram dalam Wayang Purwa (Tondowidjojo, 2013). Enneagram sendiri merupakan sebuah teknik dalam ilmu psikologi untuk mengetahui jenis kepribadian seseorang, memecahkan permasalahan pada karakter manusia yang berbeda-beda, serta mengelola organisasi kemasyarakatan. Hasilnya adalah sebuah naskah drama radio berdurasi 20 menit dengan yang selanjutnya diproduksi menjadi sebuah drama radio. Naskah ini dapat menjadi sarana untuk memahami Srikandi dan Enneagram melalui cara yang menarik dan belum pernah dilakukan sebelumnya. //ir

Oleh Pinky Nur Azizah

Penulisan Naskah Produksi Dokumenter Televisi "Surviving The Stream"

Tujuan penciptaan karya ini adalah untuk memproduksi naskah program dokumenter televisi yang dapat memberikan informasi untuk masyarakat mengenaiperjuangan musisi lokal melewati pandemi. Program dokumenter ini terdiri dari 3 sequnce, yaitu: sequence pertama berisi cerita dari Garda, gitaris KLIF, mengenai kondisi KLIF selama pandemi, sequence kedua berisi cerita Raka, manajer KLIF, mengenai langkah-langkah yang dia lakukan sebagai manajer KLIF selama pandemi, dan sequence ketiga membahas tentang bagaimana cara kerja, kelebihan, dan kekurangan streaming service. Informasi dan data pada penulisan naskah ini diperoleh melalui wawancara, observasi dan studi pustaka. Produksi penulisan naskah dokumenter Surviving the Stream menggunakan metode produksi berupa SOP (standar operating prosedur) dalam tahapan pra produksi, produksi, pasca produksi. Penulis sebagai seorang penulis naskah menerapkan gaya dokumenter observasional yang meminimalisir campur tangan penulis dalam penyampaian informasi dari narasumber dengan tidak menggunakan narasi untuk mengantarkan cerita dan tidak melakukan proses pengarahan kepada narasumber. Gaya dokumenter bertujuan agar penonton bisa menerima informasi dari narasumber secara utuh tanpa ada opini dan sudut pandang dari penulis sebagai penulis naskah. //ir

Oleh Daniel Dhirajati Adani

Tangga Dramatik dalam Naskah Dokumenter Televisi "Kita Berani" Edisi "Pendukung Sebaya Menjadi Positive Deviance"

Persaingan dalam dunia penyiaran khususnya di media televisi membuat penulis naskah harus menciptakan inovasi dan meningkatkan kualitas siaran melalui naskah yang informatif sekaligus menarik. Karya produksi yang berupa program dokumenter ini membahas Ragil, seorang dengan HIV di Yogyakarta yang mendedikasikan dirinya menjadi pendukung sebaya. Pendukung Sebaya adalah seseorang yang dapat memberikan infomasi serta memberikan dukungan psikososial berdasarkan pengalamannya sebagai orang yang hidup dengan HIV. Program “Kita Berani” edisi “Pendukung Sebaya Menjadi Positive Deviance” dikemas dengan 4 sequence. Penulis sebagai penulis naskah menerapkan tangga dramatik non drama padanaskah, diawali dengan introduksi/ pengenalan, agak menarik, lebih menarik, paling menarik dan diakhiri kesimpulan. Tujuan dalam penerapan tangga dramatik ini adalah untuk menarik perhatian penonton agar penonton tidak bosan dantertarik menonton program hingga akhir sehingga penonton dapat menerima informasi dan pesan yang terdapat di dokumenter ini. Berdasarkan hasil analisis, tangga dramatik dokumenter ini terbangun dari statement subjek dan visual yang menguatkan statement subjek, penonton akan banyak mendapat inspirasi, kekaguman, dan pelajaran dari subyek utama yaitu Ragil. //ir

Oleh Grace Vidya Emavisha

Pengembangan Ide Produser pada Dokumenter Televisi "Kita Berani" Edisi "Pendukung Sebaya Menjadi Positive Deviance"

Program Dokumenter Televisi “Kita Berani” Edisi “Pendukung Sebaya Menjadi Positive Deviance” merupakan program yang menyajikan informasi mengenai isu kesehatan tentang HIV. Penyintas HIV saat ini masih sering menerima stigma dan diskriminasi dari masyarakat. Program dokumenter “Kita Berani” ini menyajikan informasi melalui pendukung sebaya sebagai positive deviance sebagai narasumber dalam memberikan informasi seputar HIV dan pengalaman sebagai pendukung sebaya itu sendiri. Penulis sebagai produser berfokus kepada bagaimana kreativitas produser dalam pengembangan ide pembuatan program dokumenter televisi yang dapat menyuguhkan informasi dan ilmu pengetahuan. Penciptaan karya produksi program dokumenter televisi ini bertujuan untuk memproduksi sebuah program dokumenter televisi “Kita Berani” dengan memaksimalkan peran produser dalam mengembangkan ide menggunakan analisis POAC. Dalam mengembangkan ide penulis menggunakan analisis POAC yang bertujuan agar produksi berjalan dan dengan baik serta memiliki informasi yang jelas dan menjadi tayangan yang mudah dimengerti penonton. Program dokumenter televisi “Kita Berani” diawali dengan cuplikan episode Kita Berani. Insert cuplikan digunakan sebagai pembuka program lalu dilanjut dengan judul program dan episode program. Program "Kita Berani" berisikan tiga sequence yang masing-masing berisikan informasi penting dan menarik. Melalui metode POAC proses produksi dapat berjalan dengan baik serta memiliki informasi yang jelas dan menjadi program yang menarik dan menambah minat penonton. //ir

Oleh Dany Nashrulloh

Penciptaan Naskah Melalui Dramatisasi dalam Program Musik "Zimzalabim" Episode "Eleutheria"

Musik kini menjadi salah satu kebutuhan primer yang memiliki pengaruh besar bagi para penikmatnya. Musik yang mampu menggiring perasaan juga emosi, kini semakin dijadikan media ekspresi yang efektif guna menyampaikan isi dalam hati setiap insan. Melalui perpaduan peradeganan serta live music dengan konsep show. Naskah pada program Zimzalabim Episode Eleutheria diciptakan melalui unsur dramatisasi yang dapat menarik emosi penonton pada setiap musik yang dibawakan oleh pengisi acara. Karya produksi naskah program musik ini telah selesai diproduksi dengan menggunakan tahapan penulisan naskah praproduksi, produksi hingga pasca produksi naskah. Observasi lirik lagu dan wawancara dengan penulis lagu juga dilakukan untuk menciptakan naskah penuh program musik yang dapat menarik getaran perasaan, pencapaian pesan serta hiburan didalamnya. //ir

Oleh Anindya Carissa Lubis

Berita Terbaru