Buku

Penerapan Variasi Visual Menggunakan Type of Shot dan Continuity dalam Program Dokumenter Televisi "Doctive: Persona"

Program dokumenter “Doctive” episode “Persona” menyampaikan variasi visual yang menampilkan karya seni berupa pertunjukan boneka dari subjek melalui type of shot dan kontinuitas. Bertujuan untuk menarik penonton agar tidak bosan saat menonton dokumenter ini. Program ini menggunakan bentuk dokumenter potret atau biografi, yaitu bercerita mengenai seorang seniman pertunjukan sekaligus pendiri Flying Balloons Puppet yaitu Rangga, yang menyukai hal-hal mistis dan mencoba menggabungkannya dengan isu lingkungan untuk diangkat ke sebuah pertunjukan boneka. Metode yang digunakan berupa variasi gambar dengan menerapkan type of shot dan kontinuitas dalam setiap sequence karya dokumenter ini, sehingga diharapkan informasi yang terdapat pada karya ini dapat tersampaikan kepada penonton melalui visual yang ditampilkan. //ir

Oleh Annisa Aulia Rahma

Strategi Produser dalam Promosi Program Dokumenter Televisi "Doctive: Persona"

Penciptaan karya ini bertujuan untuk menciptakan program dokumenter yang dapat disiarkan melalui strategi promosi. Televisi memiliki banyak jenis siaran, setiap program menginginkan programnya dapat diketahui dan dikenal oleh banyak orang. Maka dari itu, penulis menciptakan karya berjudul “Strategi Produser dalam Promosi Program Dokumenter Televisi “Doctive: Persona” Melalui Media Sosial instagram”. Strategi promosi dilakukan untuk mengenalkan program yang dibuat kepada masyarakat luas. Promosi dapat dilakukan melalui berbagai cara, di era yang sudah maju ini salah satu cara yang dapat dilakukan adalah promosi melalui media sosial. Media sosial sebagai situs layanan manajemen konten dan merupakan platform terbesar untuk menyebarkan informasi menjadikan media sosial sebagai pertimbangan dalam melakukan strategi promosi. Penciptaan karya ini menggunakan kajian sumber penciptaan sebagai referensi dalam melakukan kegiatan produksi. Data-data yang dibutuhkan sebaagai karya acuan yang diperoleh dari observasi dan penelitian. Produksi program ini melalui tahapan seperti pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Teknik promosi yang dilakukan adalah membagikan konten tentang program melalui feeds, reels, dan instagram story. Pengembangan dalam promosi program dokumenter ini menjadi faktor keberhasilan dalam pemasaran program yang dapat mempengaruhi produknya sehingga dapat ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. //ir

Oleh Gustiani Arianti Pratama

Struktur Tematis pada Naskah Dokumenter Televisi "Doctive: Persona"

Produksi karya dokumenter televisi Doctive: Persona menceritakan tentang seorang dalang boneka bernama Rangga dan proses kreatif dibalik pembuatan boneka dari Flying Balloons Puppet. Penulis mengambil pendekatan struktur tematis sebagai pembentuk struktur cerita dokumenter dari hasil wawancara dan susunan visual. Penggambaran cerita kehidupan sehari – hari dari subjek. Dokumenter ini fokus pada peran boneka terhadap subjek. Tujuan penciptaan karya produksi ini adalah memproduksi naskah dokumenter Doctive: Persona dengan menggunakan struktur tematis agar cerita yang disampaikan dapat menarik perhatian penonton dalam memahami informasi yang disampaikan. Proses penulisan naskah dilakukan melalui empat tahapan, yaitu perencanaan, pra penulisan, penulisan, dan evaluasi. Data diperoleh dari hasil observasi, riset, wawancara. Analisis naskah dilakukan dengan struktur tematis penulisan naskah dokumenter, yaitu menyusun cerita menjadi beberapa tema yang terdapat sebab dan akibat pada setiap sequence. Berdasarkan hasil analisis, penulis menerapkan struktur tematis yang terbangun dari hasil wawancara subjek dalam naskah dokumenter. //ir

Oleh Afra Ghalda Najma Ummahati

Variasi Type Shot dan Camera Angle dalam Penyutradaraan Program Dokumenter Televisi "Kita Berani"

Dokumenter ialah sebuah film yang menceritakan kejadian nyata tanpa adanya unsur cerita fiktif sepanjang film. Salah satu jenis film dokumenter ialah mengangkat isu sosial & kesehatan. Dalam program dokumenter “Kita Berani” ini terdapat satu episode yang menceritakan kisah seorang penyandang HIV/AIDS yang menjadi bagian dari kelompok Pendukung Sebaya, dimana kegiatannya ialah menginspirasi banyak orang untuk tetap berjuang melawan HIV/AIDS. Type shot dan camera angle menjadi elemen penting dalam produksi dokumenter ini agar informasinya bisa tersalurkan ke penonton dan membuat penonton terinspirasi dalam melihatnya. Untuk membuat type shot dan camera angle yang tepat dalam pembuatan dokumenter ini memerlukan kematangan materi dari tahapan pra-produksi, tahapan ini penting sebagai dasar untuk keberlangsungan selama produksi. Objek yang menjadi film dokumenter ini ialah ODHA (Orang dalam HIV/AIDS) dengan melakukan wawancara kehidupan seorang pendukung sebaya dalam membantu pengidap HIV yang lain. Aspek type shot & camera angle sangat penting selama proses produksi dokumenter “Kita Berani”, karena itu berperan penting untuk menyorot bagaimana perasaan emosional dari perjuangan inspiratif seseorang terutama dalam hal ini semangat sesama pengidap HIV/AIDS agar tetap semangat dalam hidupnya. //ir

Oleh Ardelia Ika Cahyaningrum

Penerapan Camera Angle dalam Penyutradaraan Produksi Feature Televisi "Pergi Yuk" Episode "Surga Pecinta Anjing"

Skripsi penciptaan karya ini mempunyai tujuan untuk memproduksi program feature televisi dengan menerapkan tiga jenis camera angle yaitu high angle, low angle dan eye level. Agar gambar yang disajikan bervariasi dan dapat memberikan makna lebih pada sebuah shot itu sendiri. Grande Pet Zone, salah satu wisata unik kekinian yang ada di Yogyakarta dikemas dalam sebuah program feature televisi dengan format feature reportase. Karena program feature Pergi Yuk ini fokus kepada mengulas sesuatu secara luas dan mendalam menggunakan aspek human interest. Penulis sebagai sutradara bertugas memimpin jalannya produksi dan mengarahkan semua kru yang ada guna kelancaran produksi seperti harus bisa mengarahkan penata kamera, penata lampu, penata audio, dan lain-lain. Itulah pentingnya sutradara harus bisa menguasai dasar dari produksi itu sendiri. Program ini untuk menginformasikan kepada masyarakat luas tentang tempat wisata yang ada di Yogyakarta dengan pengemasan yang memiliki jenis pengambilan gambar beragam, melalui tahapan pra produksi, produksi, dan pasca produksi. //ir

Oleh Thomas Garnet Rezano

Berita Terbaru