Buku

Kepemimpinan Demokratis Produser dalam Produksi Program Dokumenter Televisi Wanita Nusantara Edisi "Sang Penari, Matahari Jawa"

Indonesia kaya akan budaya, ada banyak wanita yang berperan penting dibalik lestarinya kebudayaan hingga saat ini. Salah satunya kebudayaan tertua di Banyuwangi yaitu Ritual Adat Seblang, dimana ritual ini melibatkan seorang wanita terpilih yang harus menari selama tujuh hari berturut turut dan dilakukan setiap satu tahun sekali. Susi Susanti adalah sosok penari seblang terpilih di Desa Olehsari Banyuwangi dan dia merupakan tokoh penting dalam Ritual Adat Seblang. Penciptaan program dokumenter “Wanita Nusantara” edisi “Sang penari, Matahari Jawa” ini bertujuan sebagai sarana informasi dan edukasi bagi masyarakat mengenai sosok dibalik kebudayaan yang ada di Indonesia. Penulis sebagai produser memiliki peran penting dalam memimpin jalannya produksi, untuk itu diperlukan gaya kepemimpinan yang tepat. Penulis menerapkan gaya kepemimpinan demokratis dalam pengelolaan sumber daya manusia, sehingga dapat meningkatkan kontribusi yang maksimal dari kerabat kerja serta meningkatkan produktivitas dan efektivitas pada proses produksi. Sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan karya dokumenter yang berkualitas serta sesuai dengan tujuan bersama. Meskipun dalam prosesnya terjadi beberapa hambatan, namun gaya demokratis yang diterapkan oleh produser membuat proses produksi tetap berjalan sesuai dengan harapan karena masalah diselesaikan atas dasar kepentingan bersama. //ir

Oleh Nadia Irma Putri

Variasi Shot dalam Produksi Program Dokumenter Televisi "Sorot Episode di Balik Wajah Sriwedari"

Skripsi penciptaan karya ini mempunyai tujuan untuk memproduksi program dokumenter televisi dengan menerapkan beberapa jenis tipe shot yaitu extreme long shot, very long shot, long shot, medium long shot, medium shot, middle close up, close up, big close up, dan extreme close up. Selain itu guna mendukung judul penulis tentang variasi shot, penulis juga menerapkan camera angle seperti high angle, eye level, dan low angle. Penulis memiliki tujuan agar gambar yang disajikan bervariasi dan dapat memberikan kekuatan pada sebuah shot itu sendiri. Semangat juang hidup yang tinggi yang dimiliki oleh Mas Heri selaku penata artistik di Wayang Orang Sriwedari akan dikemas dalam sebuah program dokumenter televisi dengan format dokumenter biografi. Program berformat biografi karena program dokumenter Sorot fokus terhadap perjalanan hidup yang dilalui oleh Mas Heri. Penulis sebagai sutradara bertugas memimpin jalannya produksi dan mengarahkan semua kru guna lancarnya produksi seperti mengarahkan penata kamera, penata lampu, penata audio. Itu lah pentingnya sutradara harus bisa menguasai dasar dari produksi itu sendiri. Program ini memiliki tujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat luas tentang jenisjenis profesi yang ada di Indonesia dengan pengemasan yang memiliki jenis pengambilan gambar beragam. //ir

Oleh Muhammad Athalla Bagas Raya

Metode Skamper pada Perancangan Ide Konsep Program Dokumenter Televisi "Sekepal Angan" Episode " Bakpao Isi Urip"

Program Dokumenter “Sekepal Angan” Episode “Bakpao Isi Urip” mengangkat tema kisah seseorang terpinggirkan yang berjuang untuk bertahan hidup. Program ini dibuat untuk menyampaikan nilai untuk tidak menyerah, bangkit dari keterpurukan, dan kerja keras kepada penonton. “Sekepal Angan” akan menjadi sarana hiburan dan informasi untuk segmentasi umur 17-25 tahun. Penulis sebagai produser pada penciptaan karya produksi ini bertugas dan berfokus pada mencari dan mengembangkan ide konsep yang digunakan pada program “Sekepal Angan” Episode “Bakpao Isi Urip” dengan menggunakan metode SKAMPER. Metode Subsitusi, Kombinasi, Adaptasi, dan Modifikasi digunakan penulis untuk menentukan sub fomat atau isi program dan pembawaan program. Proses Subtitusi, Kombinasi, Adaptasi, dan Modifikasi dilakukan pada konsep yang ada pada dua karya acuan, yaitu program “Orang Pinggiran” TRANS 7 dan program “Lentera Indonesia” NET TV. Program “Sekepal Angan” Episode “Bakpao Isi Urip” mengangkat kisah Jono seorang penjual bakpao tentang perjuangan bertahan hidupnya. Dalam episode ini, “Sekepal Angan” akan menampilkan kegiatan sehari -hari Jono, riwayat pekerjaan Jono, problematika kehidupan Jono, perjuangan Jono untuk bangkit, dan nilai yang dapat diambil dari kisah perjalanan atau perjuangan bertahan hidup Jono. Proses penciptaan karya produksi berjalan dengan lancar dan sudah sesuai dengan harapan penulis. Namun, bukan berarti penulis tidak mengalami kendala. Beberapa kendala yang dialamai penulis pada penciptaan karya produksi seperti kondisi dan cuaca yang tidak menentu sehingga meenyebabkan tertundanya atau mundurnya proses produksi. //ir

Oleh Shodiq Lathif Ihya’uddin

Narasi Sugestif dalam Program Dokumenter Televisi "Sekepal Angan" Episode "Bakpao Isi Urip"

Dokumenter biografi merupakan rekaman ulang penggambaran sebuah peristiwa yang dialami oleh manusia semasa hidupnya dan berfungsi sebagai sarana penyampaian pesan moral dari kisah hidup seseorang. Program dokumenter dikemas secara audiovisual dapat ditayangkan melalui media televisi atau film. Dalam proses produksi, naskah sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah program siaran. Program Dokumenter “Sekepal Angan” Episode “Bakpao Isi Urip” mengangkat kisah hidup Jono sebagai pedagang bakpao keliling yang berada di Yogyakarta. Selain itu juga dalam program tersebut menggambarkan kehidupan di lingkungan tempat tinggalnya, interaksi dengan tetangga dan kehidupan keluarganya. Kegigihan usaha yang dilakukan oleh Jono untuk membangkitkan usaha bakpao yang telah bangkrut menjadi inti cerita dalam dokumenter ini. Keberadaan Jono dapat menginspirasi dan memotivasi penonton. Penulis sebagai penulis naskah menerapkan narasi sugestif dengan tujuan membangkitkan daya imajinasi dan menyampaikan amanat kepada penonton. Narasi tersebut menggunakan kalimat dengan bahasa bermakna kiasan untuk menambah nilai estetik dalam pembawaan informasi yang ditayangkan. Setelah penulis menerapkan narasi sugestif dengan kalimat yang bermakna kiasan maka karya Dokumenter “Sekepal Angan” Episode “Bakpao Isi Urip” menjadi informatif, menarik dan bernilai estetik. //ir

Oleh Muhammad Chandra Arifianto

Strategi Kolaborasi dengan Metode Negosiasi dalam Produksi Program Magazine Show Televisi "Picnic Holic" Episode "Self Healing in Solo"

Kehidupan anak muda sekarang cenderung “gila” bekerja bahkan menjadi ketagihan bekerja (workaholic). Di tengah cara bekerja yang padat dan kadang mendapat tekanan dari pekerjaan, para pekerja muda ini membutuhkan self healing di sela-sela sedikit waktu senggangnya. Skripsi penciptaan karya produksi program magazine show televisi Picnic Holic bertujuan menciptakan program yang diproduksi dengan biaya yang rendah tanpa mengurangi segi kualitas program sehinga tetap informatif dan menginspirasi penonton, dengan strategi kolaboratif menggunakan metode negosiasi dengan para penyedia sumber daya. Program menginformasikan tentang aktivitas yang dapat dilakukan para workaholic ketika berlibur. Dalam memproduksi program ini penulis menerapkan strategi kolaborasi dengan tujuan menekan anggaran biaya produksi. Selanjutnya, dengan strategi kolaborasi penulis melakukan teknik negosiasi dengan model Greenhalgh yang dilakukan dalam tujuh tahapan yaitu persiapan, pembinaan hubungan, pengumpulan informasi, penggunaan informasi, penawaran, penutupan penawaran dan menerapkan kesepakatan. Hasil riset disusun dalam bentuk desain produksi termasuk hasil proses negosiasi yang dilakukan. Meski memerlukan waktu, model ini berhasil menekan biaya produksi yang dikeluarkan dengan perjanjian yang telah ditentukan. //ir

Oleh Milania Daffa Ramadhani

Berita Terbaru