Program Dokumenter “Sekepal
Angan” Episode “Bakpao Isi Urip” mengangkat tema kisah seseorang terpinggirkan
yang berjuang untuk bertahan hidup. Program ini dibuat untuk menyampaikan nilai
untuk tidak menyerah, bangkit dari keterpurukan, dan kerja keras kepada
penonton. “Sekepal Angan” akan menjadi sarana hiburan dan informasi untuk
segmentasi umur 17-25 tahun. Penulis sebagai produser pada penciptaan karya
produksi ini bertugas dan berfokus pada mencari dan mengembangkan ide konsep
yang digunakan pada program “Sekepal Angan” Episode “Bakpao Isi Urip” dengan
menggunakan metode SKAMPER. Metode Subsitusi, Kombinasi, Adaptasi, dan
Modifikasi digunakan penulis untuk menentukan sub fomat atau isi program dan
pembawaan program. Proses Subtitusi, Kombinasi, Adaptasi, dan Modifikasi
dilakukan pada konsep yang ada pada dua karya acuan, yaitu program “Orang
Pinggiran” TRANS 7 dan program “Lentera Indonesia” NET TV. Program “Sekepal
Angan” Episode “Bakpao Isi Urip” mengangkat kisah Jono seorang penjual bakpao tentang
perjuangan bertahan hidupnya. Dalam episode ini, “Sekepal Angan” akan
menampilkan kegiatan sehari -hari Jono, riwayat pekerjaan Jono, problematika
kehidupan Jono, perjuangan Jono untuk bangkit, dan nilai yang dapat diambil
dari kisah perjalanan atau perjuangan bertahan hidup Jono. Proses penciptaan
karya produksi berjalan dengan lancar dan sudah sesuai dengan harapan penulis.
Namun, bukan berarti penulis tidak mengalami kendala. Beberapa kendala yang
dialamai penulis pada penciptaan karya produksi seperti kondisi dan cuaca yang
tidak menentu sehingga meenyebabkan tertundanya atau mundurnya proses produksi. //ir
Oleh Shodiq Lathif Ihya’uddin