Buku

Strategi Komunikasi Instagram @nomnomklaten dalam Meningkatkan Penjualan Pelaku Usaha Kuliner di Kabupaten Klaten

Saat ini Instagram merupakan salah satu media sosial yang digunakan sebagai media promosi. Berkembangnya Instagram memunculkan alkun yalng secalral khusus mengiklankan produk dengaln calral endorsement altalu palid promote. Penelitian ini difokuskan pada strategi komunikasi @nomnomklaten dalam meningkatkan penjualan pelaku usaha kuliner di Kabupaten Klaten. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode wawancara serta observasi, yaitu dengan mewawancarai pemilik akun @nomnomklaten serta lima pemilik usaha kuliner. Hasil penelitian menunjukkan strategi komunikasi akun @nomnomklaten telah sesuai dengan teori 4C Crish Heur (Solis, 2010). Kekuatan utama Instagram terletak pada context dan connection. Elemen yang kurang terpenuhi adalah communication dan collaboration. Hasil wawancara dengan pelaku usaha kuliner yang pernah menggunakan jasa iklan diketahui 4 dari 5 pelaku usaha kuliner mengalami peningkatan pada penjualannya.

Oleh Wintari Nur Khasanah

Peran New Media dalam Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik Pada Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta

Fenomena pengguna new media semakin meningkat di Indonesia pada setiap tahunnya. Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta telah beradaptasi menggunakan new media untuk memberikan akses yang luas dan tidak terbatas kepada masyarakat. New media dimanfaatkan sebagai jembatan antara badan publik dan publik dalam memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat, salah satunya pelaksanaan Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui secara mendalam bagaimana peran new media dalam pelaksanaan keterbukaan informasi publik pada Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian ini menggunakan konsep peran media massa berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, yaitu media sebagai media informasi, media edukasi, media hiburan, dan kontrol sosial. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehadiran new media mampu menciptakan pelayanan informasi sesuai aturan yang berlaku. Media informasi dapat menyajikan jenis informasi yang terbuka maupun tertutup, yakni informasi berkala, informasi serta merta, informasi setiap saat, dan informasi dikecualikan. Sedangkan, media edukasi, media hiburan, dan kontrol sosial hanya dapat menyajikan jenis informasi yang terbuka, yakni informasi berkala, informasi serta merta, dan informasi setiap saat. Informasi dikecualikan tidak ditemukan pada media edukasi, media hiburan, dan kontrol sosial karena bersifat ketat, terbatas, dan rahasia.

Oleh Monika Yovita Sari

Pembuatan Aplikasi Explore Purworejo Berbasis Android Sebagai Media Untuk Memperkenalkan Objek Wisata Kabupaten Purworejo

Skripsi ini berjudul Pembuatan Aplikasi Explore Purworejo Berbasis Android Sebagai Media Untuk Memperkenalkan Objek Wisata Kabupaten Purworejo. Purworejo merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang diandalkan oleh Kabupaten Purworejo. Dengan perkembangan smartphone yang pesat, peneliti membangun sebuah aplikasi berbasis android untuk mengembangkan aplikasi yang dapat memperkenalkan objek wisata Kabupaten Purworejo. Aplikasi yang dibangun diberi nama Explore Purworejo. Aplikasi dikembangkan dengan Android Studio menggunakan bahasa pemrograman java. Pengembangan aplikasi menggunakan metode prototype. Pengujian aplikasi menggunakan metode black box testing dan User Acceptance Test (UAT). Aplikasi yang dikembangkan dapat membantu pengguna menemukan dan memperkenalkan objek wisata yang ada di Kabupaten Purworejo.

Oleh Kharisma Fajar Rahma Aji

Strategi Komunikasi Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara dalam Meningkatkan Brand Awareness Wisata Jembatan Khayangan

Wisata Jembatan Khayangan adalah salah satu wisata di Banjarnegara yang terhampar di sepanjang wisata Kawah Sikidang Dieng dan baru diresmikan pada awal tahun 2020. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara melakukan banyak usaha untuk meningkatkan brand awareness wisata Jembatan Khayangan ini sehingga bisa dikenal masyarakat secara luas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi komunikasi apa saja yang digunakan untuk meningkatkan brand awareness wisata Jembatan Khayangan itu tadi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Pendekatan teori berdasarkan pada teori bauran komunikasi pemasaran yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller yaitu Advertising, Personal Selling, Sales Promotion, Public Relations, Direct Marketing, Internet Marketing, Corporate Identity, Sponsorship Marketing, Event Marketing dan Word Of Mouth. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara telah menerapkan teori bauran komunikasi pemasaran dalam perancangan strategi komunikai mereka untuk mempromosikan wisata Jembatan Khayangan ke masyarakat luas dan hal ini menimbulkan peningkatan brand awareness yang baik.

Oleh Eyesa Fatwa Maalhaqiya

Strategi Komunikasi Pemasaran Saruga Packege Free Shopping Store dalam Meningkatkan Brand Equity

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan sampah yang terjadi di Indonesia, hingga muncul salah satu solusi yakni toko curah dengan konsep zero waste yang biasa dikenal dengan bulk store. Tersedianya beberapa bulk store yang terdapat di Jakarta memicu persaingan bisnis sehingga Saruga perlu mengoptimalkan peluang yang tersedia untuk dapat menetapkan strategi komunikasi pemasaraan yang efektif sehingga mampu memperkuat identitasnya (merek). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang dilakukan Saruga dalam upaya meningkatkan brand equity. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Saruga adalah periklanan, promosi penjualan, acara dan hubungan masyarakat, word of mouth, dan kemasan. Serangkaian aktivitas yang menggunakan bauran promosi memberikan exposure pada produk, layanan, dan program promosi sehingga khalayak baik itu konsumen potensial maupun konsumen tetap aware dengan keberadaan Saruga. Hal ini memberikan peningkatan dalam hal kekuatan brand dari Saruga.

Oleh Elmira Triyusra Wafda

Berita Terbaru