Buku

Pemanfaatan Media Sosial Dalam Membangun Kepercayaan Masyarakat Pada Lembaga Penyalur Dana Bantuan Aksi Cepat Tanggap Daerah Istimewa Yogyakarta

Kepercayaan masyarakat pada lembaga filantropi sangat penting. Karena peran lembaga filantropi ialah menyalurkan donasi dan bantuan pada mereka yang membutuhkan. Termasuk juga diantaranya ialah Lembaga Aksi Cepat Tanggap yang memiliki cabang di Yogyakarta dengan sebutan ACT Yogyakarta. Untuk menghimpun kepercayaan masyarakat, salah satu upaya yang digunakan ialah media sosial sebagai sarana menyampaikan pesan. Supaya mencapai hasil yang maksimal perlu adanya strategi pemanfaatan media sosial yang baik agar masyarakat tergerak untuk percaya pada lembaga dan menyalurkan donasi. Dengan latar belakang tersebut, penelitian ini dibuat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Subyek dari penelitian ini ialah pemanfaatan media sosial untuk menghimpun kepercayaan masyarakat dengan obyek Lembaga Aksi Cepat Tanggap Yogyakarta. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat pada lembaga melalui media sosial ialah dengan membuat konten yang disesuaikan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan masyarakat.//yn

Oleh Muchammad Yusuf

Analisis Arsitektur Informasi Situs Web Kota Banjar Terhadap Kualitas Informasi

Situs web merupakan jendela informasi yang dewasa ini semakin berkembang. Hal ini diikuti oleh berkembangan penyebarluasan informasi yang cepat. Dengan begitu penyebarluasan informasi akan tergantung bagaimana informasi dibuat. Maka dari itu, situs web dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai salah satu media yang menyebarluaskan informasi. Begitu pula yang dimiliki oleh Kota Banjar. Situs web Kota Banjar dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Banjar. Dalam pembuatan informasi akan erat hubungan nya dengan sebuah arsitektur informasi. Arsitektur informasi bertujuan membantu pengguna agar dapat menemukan informasi dengan cepat, tepat, dan sesuai dengan apa yang diharapkan pengguna. Selain itu juga, kualitas dari sebuah informasi menjadi hal yang penting dalam pemenuhan kebutuhan informasi dari pengguna. Tujuan penelitian ini dilakukan, yaitu untuk menganilisis tiga lingkaran arsitektur informasi yang terkenal (content, context, dan user) pada kualitas informasi situs web Kota Banjar untuk dikaitkan dengan 3 hal (akurat, tepat waktu, dan relevan) yang mempengaruhi kualitas dari sebuah informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dokumentasi, serta studi Pustaka. Hasil dari penelitian ini menunujukan bahwa arsitektur informasi situs web Kota Banjar sudah menjaga kualitas informasi yang dibutuhkan pengguna (1) situs web Kota Banjar memiliki arsitektur informasi yang baik, dengan adanya lembar kendali (2) kualitas informasi dari setiap informasi yang terdapat pada situs web Kota Banjar dapat dijaga dengan arsitektur informasi (3) pengguna mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhannya. Berdasarkan penelitian terihat bahwa arsitektur informasi berperan penting dalam menjamin kualitas informasi. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pengelola situs web Kota Banjar dapat memaksimalkan dan perbaikan dalam menjamin kualitas informasi agar menjadi lebih baik lagi.//yn

Oleh Ilham Dwi Putra Rubby

Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Mempertahankan Loyalitas Pelanggan (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Bakpia 543 Sonder Yogyakarta)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh industri rumahan Bakpia 543 Sonder dalam mempertahankan loyalitas pelanggan. Perkembangan dan pertumbuhan industri rumahan mengalami kemajuan yang pesat dan dapat dikatakan berperan penting dalam perkembangan sektor ekonomi di Indonesia salah satunya pada bidang kuliner. Upaya yang dilakukan industri kecil dalam merebut pasar tentunya tidaklah mudah, diperlukan strategi komunikasi pemasaran yang tepat untuk mempertahankan loyalitasnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan strategi komunikasi pemasaran dalam mempertahakan loyalitas pelanggan yang dilakukan oleh Bakpia 543 Sonder dengan meggunakan teori model strategi komunikasi pemasaran milik Kotler dan Keller. Strategi yang digunakan oleh Bakpia 543 Sonder meliputi enam elemen, yaitu Periklanan, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat, Penjualan Personal, Pemasaran langsung, dan Pemasaran dari Mulut ke Mulut. Elemen pemasaran dari mulut ke mulut menjadi ujung tombak dari bertahannya bisnis bakpia tersebut. Walaupun elemen marketing mix yang dilakukan Bakpia 543 Sonder belum dilaksanakan dengan baik dan maksimal, tetapi mampu untuk bersaing dalam bidang home industry kuliner yang ada di Yogyakarta selama puluhan tahun. Dengan demikian, strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Bakpia 543 Sonder dalam mempertahankan loyalitas pelanggan sudah dilakukan cukup baik sehingga pelanggan menjadi loyal.//yn

Oleh Mega Titisari Palupi

Strategi Komunikasi Humas Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Mensosialisasikan Informasi Covid 19

Informasi merupakan sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator kepada komunikan secara verbal maupun nonverbal. Humas Pemerintah DIY memiliki tugas menjembatani antara Pemerintah dengan masyarakat Yogyakarta untuk melakukan sosialisasi mengenai suatu Virus yang sedang mewabah, yaitu Covid–19. Tujuannya agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid, akurat, dan sumbernya dapat dipercaya. Hal ini pula yang menjadikan Humas Pemda DIY menerapkan strategi komunikasi dalam sosialisasi. Salah satunya dengan memilih media yang tepat untuk melakukan sosialisasi tersebut, seperti sosial media dan surat kabar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian tersebut adalah strategi komunikasi yang dilakukan oleh Humas Pemda DIY dalam sosialisasi mengenai Covid–19 ini melalui empat langkah, yaitu mengenali sasaran komunikasi, pemilihan media komunikasi, pengkajian tujuan pesan komunikasi, dan peran komunikator dalam komunikasi. Empat langkah tersebut dilakukan oleh Humas Pemda DIY untuk melakukan sosialisasi melalui media baru dan konvensional. Dari keempat langkah tersebut didapatkan hasil yaitu, langkah pertama Humas dapat memetakan audiens secara merata. Audiens dibagi dalam beberapa kelompok seperti, usia, strata sosial dan pendidikan. Kedua, Humas mengemas pesan yang ingin disampaikan ke dalam dua kategori, yaitu pesan informatif yang berisikan data perkembangan Covid-19 dan pesan persuasif yang berisikan mengenai ajakan serta himbauan Pemerintah untuk tetap selalu mematuhi protokol kesehatan. Ketiga, Humas memilih dua media yang dapat menjangkau seluruh masyarakat Yogyakarta, yaitu media baru seperti media sosial dan website dan konvensional seperti koran. Keempat, Humas menunjuk komunikator yang tepat, ahli dalam bidangnya untuk mensosialisasikan pesan tersebut. Komunikator tersebut adalah Bapak Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Perwakilan dari Kementerian Kesehatan.//yn

Oleh Kintan Mahendrata

Penilaian Pengguna Atas Kualitas Pelayanan Publik Aplikasi Saluran Aspirasi dan Pelaporan Aduan (SAPA) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemkot Surakarta

Perkembangan teknologi memiliki berbagai segi positif, salah satunya memberikan kemudahan dalam pendapatkan pelayanan publik. Kualitas pelayanan publik menjadi tolak ukur masyarakat dalam menilai kinerja pemerintah. Aplikasi Sarana Aspirasi dan Pelayanan Aduan (SAPA) merupakan inovasi pengembangan pelayanan public secara daring yang dikelola oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemkot Surakarta. Tentunya aplikasi ini diharap dapat memenuhi kualitas pelayanan publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian pengguna mengenai kualitas pelayanan publik dalam penggunaan Aplikasi Saluran Aspirasi dan Pelaporan Aduan (SAPA) di kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan publik melalui Aplikasi SAPA tidak memenuhi indikator kualitas pelayanan publik yang meliputi dimensi tangible, reability, responsiveness, assurance dan empathy yang mengakibatkan penurunan pengguna aplikasi secara signifikan dari tahun ke tahun.//yn

Oleh Anindya Kartika Devi Pratiwi

Berita Terbaru