Buku

Pengaplikasian Mixing Gitar dengan Teknik "Spacet-Pair" pada Program Musik Televisi "Rumah Musik"

Program musik merupakan sebuah program televisi/radio yang menayangkan lantunan suara musik dari sebuah band. Program musik umumnya menggunakan teknik miking mono, atau teknik miking dengan menggunakan satu buah microphone. Kekurangan dari teknik ini adalah minimnya dimensi suara dan cakupan frekuensi yang ditangkap. Salah satu contohnya terdapat pada acara Howard Stem Show, Adam Levine menyanyikan lagu “Memories” dengan James Valentine. Karya ini hanya menggunakan satu buah microphone, alhasil suara yang dihasilkan tidak memiliki dimensi, dan kurangnya cakupan frekuensi yang natural pada sebuah gitar. Teknik miking adalah sebuah teknik peletakkan microphone yang bertujuan untuk menangkap hasil suara pada suatu instrumen. Pengaplikasian teknik miking “spaced-pair” bertujuan mendapatkan karakter suara yang dihasilkan dari gitar, dan hasil rekam yang memiliki dimensi. Rumah Musik adalah program musik televisi yang menampilkan konser musik dengan genre lagu Folk. Rumah Musik memberikan sebuah program yang menarik, dengan kehadiran band asal Jogja, Rumbia, yang memainkan lagu ciptaannya dengan judul “Puan”, “Yang Tak Pernah Sama”, dan “Ibaratkan”. Pada program “Rumah Musik”, penata suara menerapkan teknik miking “spaced-pair”, yaitu teknik miking dengan dua buah microphone, dan mengarahkan kedua mic ke instrument dengan menggunakan perhitungan jarak 3 untuk antar mic, dan jarak 1 untuk mic ke instrumen. Penata suara melakukan tahapan pra produksi, produksi, dan pasca produksi secara terstruktur, dan terlebih dahulu membuat perencanaan kebutuhan peralatan sesuai dengan konsep acara, dan memilih microphone yang sesuai dengan kebutuhan teknik miking. Dari hasil analisis yang dilakukan, pengaplikasian teknik miking “spaced-pair” memberikan hasil dengan cakupan frekuensi instrumen gitar yang optimal, dan menghasilkan dimensi yang luas pada hasil rekam gitar. //ir

Oleh Astika Sekarjaya Putra Suartika, I Gede

The Plotters

Buku ini merupakan novel, lebih dari sekedar novel kriminal, lebih dari sekedar kekerasan dan misteri, The Plotters menjanjikan godaan sekaligus keindahan. Nah, inilah cerita dengan kekuatan dan gaya. Humor sesekali menjadi bonus menyenangkan...kau akan tergelak setiap lima menit...Kau akan mendapati dirimu merenunginarti kehidupan,nkematian, dan hasrat untuk waktu yang sangat, sangat lama. Pastikan malammu bebas karena kau tidak akan bisa meletakkan buku ini begitu memulai membacanya. Tokoh-tokoh yang luar biasa...Thriller kelas satu. The Plotters adalah buku yang tidak biasa: sebuah thriller aksi kekerasan yang juga bisa menjadi sebuah perumpamaan, sebuah dongeng tentang kebaikan dan kejahatan yang digabungkan menjadi satu. Sebuah gambaran yang kuat tentang seorang pembunuh bayaran….The Plotters bukanlah buku pertama yang mengenalkan Korea. Apa yang ditawarkannya adalah potret jelas dari tokoh utama yang memikat: Reseng yang tabah. Buku ini juga terus-menerus membuat pembaca penasaran dengan kelanjutan cerita. Dalam The Plotters, Kim menggabungkan kebodohan, orang-orang gila, dan cerita pembunuh bayaran menjadi campuran yang kaya dan mengguncang pembacanya.//yn

Oleh Ingrid Nimpoeno

Pemanfaatan Lensa Wide pada Film Pendek

Film “RIANA” ini merupakan karya film pendek yang menceritakan tentang riana yang merupakan seorang siswi SMP yang pendiam, pada suatu hari datang suara bisikan ajakan agar riana mengakhiri hidupnya, sampai pada akhirnya riana masuk ke dalam dimensi lain karena mengikuti bisikan tersebut. Dalam pembuatan film pendek, banyak aspek yang harus diperhatikan yaitu komposisi gambar, pergerakan kamera, pemilihan lensa dan peralatan untuk menunjang kualitas gambar yang baik. Selain itu pemilihan kamera juga sangat penting demi menghasilkan gambar yang bagus. Dengan perkembangan teknologi dibidang audio visual yang sangat pesat, penggunaan kamera DSLR yang menghasilkan video berkualitas high definition akan sangat cocok digunakan dalam produksi ini dengan ditunjang menggunakan lensa dan alat bantu yang tepat sehingga akan menghasilkan gambar yang menarik. Tujuan dari penciptaan produksi ini adalah menciptakan tayangan film pendek dengan menggunakan kamera, lensa, alat bantu dan komposisi gambar yang tepat dan bervariatif. Berdasarkan dari beberapa karya yang penulis amati masih terdapat karya video yang pengambilannya masih monoton baik dari segi komposisi maupun camera angle serta tidak menggunakan alat bantu sehingga gambar yang dihasilkan kurang menarik.oleh karena itu dari beberapa referensi-referensi tersebut penata kamera berkonsentrasi pada penmanfaatan lensa wide untuk memberikan size of shot yang lebar ditambah dengan penggunaan alat bantu yang tepat untuk menciptakan gambar yang stabil dan bervariasi. Metodenya yaitu lensa 16-35mm digunakan untuk pengambilan gambar wide, 50mm digunakan untuk pengambilan gambar detail. Penggunaan rig stabilizer dikhususkan untuk mengambil gambar dalam kondisi bergerak. Dan penggunaan tripod digunakan untuk mengambil gambar dalam kondisi diam. Sehingga dari metode metode tersebut dapat menghasilkan sebuah karya film pendek yang mampu menunjukan bahwa pemanfaatan lensa wide yang benar dapat membuat sebuah karya menjadi menarik karena didukung dengan alat bantu yang tepat. Setelah melalui proses penciptaan produksi maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan lensa wide berfungsi untuk memperlihatkan suasana yang terjadi pada adegan. Karena memiliki size of shot yang lebar maka pengambilan gambar di dalam ruangan akan terlihat lebih luas. Penggunaan lensa wide bisa di padukan dengan alat bantu seperti rig stabilizer dan tripod sehingga menghasilkan komposisi gambar yang dihasilkan bervariasi. Kemudian penerapan alat bantu seperti rig stabilizer dan tripod sangat berpengaruh kedalam proses pengambilan gambar sehingga mampu memberikan efektifitas dalam proses pengambilan gambar dan mendapatkan komposisi gambar yang bervariatif. //ir

Oleh Dean Eko Saputro

Penerapan Six Element of Mixing Program Musik Televisi "Showchestra"

Music Show merupakan sebuah program televisi/radio yang menampilkan pertunjukan musik dari berbagai genre atau membahas tentang seputar musik. Showchestra adalah program music showtelevisi yang menampilkan konser musik orchestra. Showchestra memberikan sebuah tayangan hiburan yang menarik dengan menghadirkan tim orchestra dariSmada Light Orchestra yang akan mengiringi lagu Malaikat Juga Tau, Cant Take My Eyes, Memulai Kembali yang akan dinyanyikan oleh Nathania Irene, Aloysia Diandra, danMonita Tahalea. Dalam produksi karya musik show ada beberapa aspek yang harus diperhatikan yaitu penataan microphone, proses recording, leveling, dan mixing. Pengaplikasian segala teori yang telah dipelajari menjadi sebuah dasar pada proses mixing audio yang  merupakan kunci dalam mewujudkan pertunjukan musik yang menarik. Beberapa elemen audio mixing digunakan untuk membangun karakteristik sebuah lagu agar terdengar lebih megah dan berkarakter. Karakter lagu dapat membantu dalam menyampaikan pesan yang tersirat didalam lagu serta emosi yang tertuang didalamnya kepada para penonton atau pendengar. Keseimbangan instrument dalam sebuah lagu sangat berpengaruh terhadap hasil mixing. Apabila keseimbangan dapat diraih, maka lagu akan sangat nyaman untuk didengar. Hal itu diperoleh dengan menerapkan elemen balance pada proses mixing. Balance juga dapat memberikan kesan jauh dan dekat pada instrument. Karakteristik sebuah lagu didapatkan dengan menerapkan elemen equalize untuk memunculkan suara asli dari sumber suara yang terekam. Elemen-elemen tersebut merupakan salah satu elemen penting dalam proses mixing. Tanpa elemen-elemen tersebut maka lagu akan terdengar sangat datar dan kurang menarik. Penempatan microphone juga menjadi faktor dalam proses penciptaan  karya musik show untuk memaksimalkan tangkapan suara input yang jernih yang sangat berpengaruh pada proses mixing setelahnya. Oleh karena itu penulis menggunakan metode kuantitatif sebagai metode penerapan teori six element of mixing pada karya ini dengan perbedaan dari karya tulis lain yaitu menggunakan musik orchestra. Dengan penerapan elemen-elemen tersebut dan penempatan microphone yang tepat akan dihasilkan audio menarik, variatif, seimbang serta menghibur. //ir

Oleh Haidar Rizqi Fadhila

Optimalisasi FL Studio 20 dalam Mixing dan Mastering pada Program Musik Televisi "Rumah Musik"

Perkembangan dunia televisi yang semakin maju seiring dengan perkembangan jaman sangat menuntut kemajuan kreativitas dari seorang individu atau sekelompok orang untuk mampu menciptakan metode baru pada penggunaan software dalam rangka mendukung aspek efisiensi dari proses paska produksi sehingga diharapkan kreativitas yang diciptakan tersebut dapat diterima oleh masyarakat atau publik. Dalam program musik televisi Rumah Musik, penyunting suara melakukan optimalisasi mixing dan mastering audio dengan menggunakan FL Studio 20 sebagai Digital Audio Workstation agar dapat menggunakan fitur arrangement untuk membuat seluruh proses mixing dan mastering menjadi dalam satu project serta menerapkan six element of mixing (tanpa interest) untuk mendapatkan kualitas suara yang enak didengar sesuai fundamental karakter suara guna menciptakan detil dan tekstur audio guna membuat penonton merasakan lebih dekat dengan kualitas suara penampilan aslinya. Beberapa hal tersebut didukung oleh pemilihan perangkat keras dan lunak yang dapat menunjang kebutuhan penyuntingan suara seperti Lenovo Y540-15IRH dan Beyerdynamic DT990 Pro untuk audio workstation kemudian FL Studio 20 untuk Digital Audio Workstation lalu plugins yang digunakan pada tahap mixing dan mastering, Youlean Loudness Meter untuk mengukur loudness level agar tidak lebih dari -14 LUFS, HOFA IQ-Limiter untuk limiting, Cytomic The Glue untuk dynamic compressing, T-Racks 5 Deluxe untuk clipper, FabFilter Total Bundle untuk equalizing dan multiband compressing, Waves All Plugins Bundle dan Valhalla DSP. Dari hasil analisis yang dilakukan tersebut menghasilkan kualitas audio yang sesuai dengan fundamental karakter suara dengan mengoptimalkan Digital Audio Workstation (DAW) FL Studio pada proses mixing dan mastering untuk didengarkan khalayak dalam program musik televisi. //ir

Oleh Muhammad Zufaruci

Berita Terbaru